LANGIT7.ID, Jakarta - Direktur Halal Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM) Dokter Nanung Danar Dono menegaskan, wabah Covid-19 itu nyata. Keraguan tentang virus tersebut kerap datang dari sikap tidak selektif terhadap berita-berita yang bertebaran di media sosial. Padahal, kata dia, tidak semua informasi di media sosial benar atau hoaks.
"Kita ini sering dibuat susah oleh diri sendiri karena mempercayai semua info di media sosial. Padahal, di media sosial itu tidak semua benar, ada orang yang mengeluarkan rekomendasi seakan-akan dokter ahli padahal bukan. Banyak pula orang-orang yang bersikap seolah-olah ulama, padahal bukan," kata Ustadz Nanung dalam acara Bentengi Diri di Masa Pandemi dengan Protokol Langit dan Bumi yang digelar MUIMU dan disiarkan melalui kanal Youtube AQL Islamic Center, Kamis (22/7/2021) malam WIB.
Sikap tokoh yang berbicara tidak seusai keahliannya hanya menciptakan kebingungan di tengah masyarakat. Dia menyinggung orang-orang yang kerap menyebarkan informasi provokatif melalui media sosial seperti facebook atau pun youtube.
"Maka kemudian masyarakat menjadi bingung, karena menyajarkan berita hoaks dan yang valid. Misalnya ketika ada pernyataan bahwa corona hanya flu biasa tapi kemudian di-covid-kan. Akhirnya kita bingung, karena menganggap itu benar," ucapnya.
Corona merupakan bencana medis. Maka langkah paling bijak menanyakan semua hal tentang Covid-19 kepada orang medis. Ustadz Nanung menegaskan, para dokter telah menempun jenjang pendidikan selama bertahun-tahun untuk mempelajari muasal kesehatan.
"Covid atau tidak covid itu berbasis informasi dari dokter. Dokter belajarnya lama, dan menggunakan keahlian beliau," ujarnya.
Dia menganjurkan, jika mendapati berita heboh mengenai wabah corona, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah tabayun. Tabayun merupakan perintah Allah SWT yang termaktub dalam Alquran, bukan anjuran tokoh agama bahkan ulama.
"Ketika kita tidak mengikuti perintah ini maka kita akan menjadi galau, bingung, karena kita terlanjur mempercayai berita bohong. Biasakan tabayun. Jangan lagi mudah diombang-ambing oleh berita hoaks," tuturnya.
(asf)