LANGIT7.ID, Jakarta -  Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Vaksin Merah Putih akan dijadikan sebagai donasi internasional, khususnya untuk negara-negara Afrika.
"Ini sudah disetujui oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Tentu kita patut berbangga karena tidak banyak negara berkembang yang bisa mendonasikan vaksinya," kata Menkes saat memberikan sambutan di acara Seremoni Uji Klinis Vaksin Merah Putih, Rabu (9/2/2022) yang disiarkan secara virtual.
Menurut Menkes, alasan memilih Afrika sebagai target donasi Vaksin Merah Putih adalah karena di sana penetrasi masuknya vaksin masih sangat lambat. Hal itu disebabkan karena vaksin yang dikirim yaitu Moderna dan Pfitzer membutuhkan rantai pasok yang dingin, hingga -25 derajat celcius, sehingga sulit diterima Afrika.
"Di samping itu, kelebihan Vaksin Merah Putih akan lebih mudah diterima di Afrika karena kita adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim, begitu juga di Afrika, mereka mayoritas muslim," ungkap Menkes.
Baca juga: 
Hadapi Lonjakan Omicron, Pemkot Bandung Pastikan Stok Tabung Oksigen Aman"Ini juga akan menjadi momentum yang baik di mana Indonesia merupakan tuan rumah Presidensi G20, maka kita akan memanfaatkan momen ini untuk mendonasikan Vaksin Merah Putih. Nanti pemerintah yang beli Vaksin Merah Putihnya dan didonasikan," sambung Menkes.
Lebih lanjut, agar bisa dijadikan donasi internasional, Menkes meminta agar level Vaksin Merah Putih bisa mencapai rating internasional dan mendapatkan listing dari WHO.
"Kami di pusat akan membantu. Tapi kami juga butuh bantuan dari Universitas Airlangga dan PT Biotis untuk mempublikasikan risetnya sebanyak mungkin, karena vaksin yang bisa masuk ke Emergency Use nya WHO adalah vaksin yang memang hasil riset internasionalnya cukup, sehingga transparan dan bisa diamati oleh peneliti-peneliti internasional," papar Menkes.
Dengan demikian, lanjut Menkes, Vaksin Merah Putih tidak hanya dimanfaatkan di dalam negeri, tapi juga di manfaatkan oleh dunia internasional.
"Di dalam negeri, yang pasti kita lihat saat ini Vaksin Merah Putih bisa digunakannya untuk booster dan anak-anak, khususnya kalau bisa anak di atas 3 tahun, karena anak 6 tahun ke atas sudah kita jalankan vaksinasinya," kata Menkes.
Baca juga: 
BPOM Restui Pelaksanaan Uji Klinik Perdana Vaksin Merah PutihMenurut Menkes, vaksin untuk anak usia 3 sampai 6 tahun sejauh ini masih kosong. Bahkan di dunia, baru vaksin Sinovac dan Pfitzer yang bisa digunakan untuk anak usian 3-6 tahun.
"Jadi itu masih ada kesempatan untuk digunakan vaksin anak primer," tukas Menkes.
(sof)