LANGIT7.ID, Jakarta - Selain dimanfaatkan dagingnya untuk kebutuhan konsumsi, kelinci juga memiliki pangsa pasar yang cukup baik dari kalangan penghobi. Hewan bertelinga panjang dengan balutan bulu halus di seluruh bagian tubuhnya, membuat kelinci tampak lucu dan menggemaskan.
Kelinci hias memiliki potensi bisnis hingga menjangkau pasar ekspor. Hal tersebut seperti yang dirasakan peternak kelinci asal Lembang, Bandung, Asep Sutisna. Berawal dari iseng, Asep yang mulai merintis usahanya sejak tahun 90'-an kini telah menemukan ritme bisnis kelinci hias hingga memasarkannya ke luar negeri.
Baca juga: Prospek Bisnis Cerah Budidaya Gurami"Kalau penjualan kita sudah sampai ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Untuk pasar lokal, biasa jual para pehobi kelinci," kata Asep di kanal YouTube CapCapung, dikutip Jumat (11/2).
Tak hanya itu, Asep mengatakan kelincinya itu juga kerap mendapatkan permintaan dari sekolah TK, taman bermain dan beberapa pusat perbelanjaan. Dia mengaku, hingga kini pasar kelinci hias masih terbuka luas dan berpeluang terus meningkat. Hal itu juga didukung dengan bertumbuhnya pehobi baru kelinci hias.
Baca juga: Prospek Bisnis Cerah Budidaya Gurami"Pelihara kelinci terbilang mudah, cukup sediakan pakan secara konsisten untuk menghindari kelinci stres. Pakan bernutrisi untuk kelinci ini juga semakin dimudahkan dengan banyak beredarnya produk pelet kelinci hias," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Asep Rabbit ini menuturkan, kelinci hiasnya biasa dipasarkan dengan rentang harga mulai dari Rp50.000, hingga lebih dari Rp350.000. Adapun kelinci hias yang dipasarkannya saat ini berjenis German Giant yang memang sedang tren di pasaran. "Saya harap, Indonesia bisa punya pusat pengembang-biakkan kelinci. Sehingga dapat mendorong perkembangan industri ini," ujar Asep.
Baca juga: Dapat Cuan dari Hobi Ikan Mas KokiAlih Profesi Saat Pandemi, Muslim Asal Banten Ini Sukses Budi Daya Nila(asf)