LANGIT7.ID - , Jakarta - Membangun pernikahan idealnya dilandasi dengan perasaan saling mencintai dengan pasangan. Namun, saat cinta hanya dimiliki salah satu orang saja, apakah pernikahan masih bisa dipertahankan?
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al Bahjah, Cirebon, Yahya Zainal Ma'arif, meminta pasangan suami istri merefleksi diri, apakah ada penyebab dari berkurangnya rasa cinta pada pasangan.
"Jujur pada diri sendiri, apakah Anda telah melakukan sesuatu yang menyebabkan cinta berkurang kepada istri? Misalnya, apakah Anda seorang yang normal bagi seorang wanita? Ini yang pertama harus dibahas," jelas pendakwah yang dikenal dengan sebutan Buya Yahya ini.
Baca juga: Cerdas Memilih Jodoh, Hikmah dari Pernikahan Nabi MusaBuya Yahya melanjutkan berkurangnya rasa cinta dan hasrat pada seorang pasangan bisa jadi karea perbuatan salah satu pasangan yang tidak menjaga mata. Misalnya menonton film-film kotor dan sebagainya. Sebab, hal tersebut sangat mempengaruhi pasangan menikah.
"Jangan menganggapnya sepele. Orang yang di masa hidupnya biasa dengan film-film kotor ini, akhirnya pada saat menikah ia tidak menemukan sesuatu yang ada di khayalan yang seperti ditonton itu. Hal tersebut tidak memuaskan dia dengan pasangannya," katanya.
Karena itu, Buya Yahya menambahkan, untuk menumbuhkan kembali rasa cinta pada pasangan adalah dengan menjaga pandangan.
"Jika memang biasa menonton film kotor maka hindari. Kalau memang biasa dengan hubungan laki-laki dan sejenis maka harus takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala," jelas Buya Yahya mengutip dari channel Youtube, Jumat (4/3/2022).
Buya Yahya menjelaskan, dalam menjalani hidup berumah tangga itu jangan hanya mengandalkan istilah cinta. Terpenting jangan ada benci terlebih dahulu. Sebab benci tidak diajarkan oleh Baginda Nabi SAW
"Maka kalaupun Anda sudah tidak memiliki rasa cinta pada istri, apakah Anda lupa bahwa Nabi SAW mengajarkan kasih sayang," tanyanya.
Jika anda tidak bisa berhubungan dengan istri Anda karena atas dasar cinta, apakah Anda tidak bisa berhubungan dengannya atas dasar kasih sayang. Kasih sayang atas sesama umat Nabi Muhammad.
"Itu yang harus Anda pertimbangkan dahulu sebelum melakukan satu langkah yang barangkali bisa membuat Anda disebut sebagai orang yang dzolim, tuturnya.
Baca juga: Pasutri Wajib Tahu, Apa Saja Dosa dalam PernikahanBuya Yahya mengajak setiap pasangan menikah untuk menata hati, menjaga pandangan, dan berusaha untuk saling memberi kasih sayang.
"Jika ternyata Anda juga bukan orang yang matanya suka ke sana kemari, namun tetap saja rasa cinta itu tidak tumbuh, mungkin masalahnya datang dari pasangan Anda. Dimana ada hal yang menjadikan Anda jijik dan sebagainya," tambah Buya Yahya menjawab pertanyaan dari jamaah.
Bila kondisi seperti itu, maka Islam tidak menghalangi untuk berpisah dengan baik-baik. Karena dikhawatirkan ada tindakan dzolim di dalamnya. Namun, sebelumnya harus ada itikad untuk memperbaikinya, karena saat mengambil dan menikahinya atas nama Allah SWT.
"Usahakan dulu jangan sedikit-sedikit cerai, karena cinta itu bisa ditumbuhkan dengan diskusi baik. Banyak orang menikah tanpa cinta, akan tetapi mereka sama-sama layak untuk saling mencintai dan dicintai. Setelah menikah, mereka tinggal bersama sering berkomunikasi, berbagi kisah, berbagi keluh kesah dan lainnya, disitulah nantinya ditumbuhkan cinta mereka," ungkapnya.
Buya Yahya menyimpulkan, cinta akan tumbuh bersama seiring dengan berjalannya waktu. Untuk menumbuhkan cinta, tentu ada kesepakatannya.
Baca juga: Menjalani Pernikahan Jarak Jauh, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?"Apa yang Anda sukai, istri harus tahu begitupun sebaliknya, apa yang Anda benci, maka istri juga harus tahu begitupun sebaliknya. Jadi komunikasi itu penting karena ia dapat menemukan cinta yang hilang dan menumbuhkan rasa yang belum ada," tutup Buaya Yahya.
(est)