LANGIT7.ID, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka kesempatan bagi setiap pemangku kepentingan untuk memperdalam dan mempersiapkan agenda Digital Ekonomy Working Group (DEWG) G20 dalam melahirkan legacy mengenai tata kelola ekonomi digital global.
Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, mengatakan hal tersebut bisa dilakukan dengan memperkaya agenda dalam DEWG Presidensi G20 Indonesia. Menurut Dedy, hal tersebut agar ada sesuatu yang ditinggalkan secara baik dan berkelanjutan oleh Indonesia dalam berbagai kesempatan yang akan datang.
“Kami pikirkan saat ini adalah Indonesia bisa menjadi promotor prinsip-prinsip dasar dan juga nilai-nilai dasar di dalam membangun ekonomi digital Indonesia dan negara-negara G20 yang lain untuk ke depan,” ungkap Dedy dalam keterang pers dikutip Jumat (11/3/2022).
Baca juga: Kominfo Bahas Isu Digital Guna Wujudkan Pemulihan PascapandemiDedy Permadi yang juga bertindak sebagai Alternate Chair DEWG G20 mengatakan, DEWG G20 terdiri dari empat putaran perundingan di level working group.
“Ada dua kali workshop yang dilanjutkan dengan tiga kali side event yang terdiri dari Peluncuran Program Nasional Talenta Digital Indonesia, Digital Innovation Network yang dielevasi dari Pesidensi Italia sebelumnya, serta Digital Transformation Expo,” jelasnya.
Menurutnya, Digital Transformation Expo (DTE) akan menjadi side event dalam acara puncak perundingan DEWG G20.
“DTE ini sudah disebutkan oleh Bapak Presiden juga dan salah satu tujuan dari DTE yakni menggelar deliverable utama yang konkret mengenai transformasi digital yang berlangsung di Indonesia,” katanya.
Mengenai pelaksanaan DTE sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 16 November 2022, bersamaan dengan KTT atau Leaders Meeting atau pertemuan tingkat kepala negara di Bali.
Baca juga: Uji Coba ASO Tahap I, Kominfo Mulai Bagikan STB Gratis“Jadi kita akan memiliki acara Puncak Digital Economy Working Group berupa satu acara besar yang namanya Digital Transformation Expo. Expo ini akan menggambarkan betapa dinamisnya dan betapa kuatnya lompatan ekonomi digital Indonesia,” ujar Dedy.
Menurut Dedy, kendati masih di tengah pandemi Covid-19, Presidensi G20 juga akan melibatkan komunitas dan perusahaan lokal maupun global untuk menampilkan berbagai macam teknologi.
“Jadi ini berbarengan dengan Leaders Meeting atau Konferensi Tingkat Tinggi G20 di tanggal 15 dan 16 November mendatang,” ujarnya.
Dedy menuturkan, Internal Workshop DEWG G20 sebagai agenda pertama kelompok kerja ekonomi digital, diskusi tersebut dimaksudkan agar terwujudnya kesepakatan diantara multipihak yang ada di Indonesia dengan melibatkan National Knowledge Partner Kementerian Kominfo yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran, serta National Strategic Stakeholders Kementerian Kominfo.
(sof)