Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 22 April 2025
home edukasi & pesantren detail berita

7 Rekomendasi Buku dari Najwa Shihab, Ada Fiksi sampai Otobiografi

Muhajirin Selasa, 29 Maret 2022 - 15:56 WIB
7 Rekomendasi Buku dari Najwa Shihab, Ada Fiksi sampai Otobiografi
Najwa Shihab (foto: istimewa)
LANGIT7.ID, Jakarta - Siapa yang tak kenal Najwa Shihab? Dia merupakan sosok wanita kritis yang sering tampil di layar kaca. Sifat kritis tak datang begitu saja. Putri Prof. Quraish Shihab itu merupakan sosok wanita yang gemar membaca buku. Najwa pernah menjadi Duta Baca Indonesia pada tahun 2016 hingga tahun 2020.

Membaca buku menjadi salah satu alasan Najwa Shihab memiliki wawasan yang luas. Kerap saat memimpin Mata Najwa, narasumber yang dihadirkan kadang ketar-ketir mendapat pertanyaan dari Najwa Shihab.

Nah, berikut ini 7 rekomendasi buku yang dibaca oleh oleh Najwa Shihab:

1. Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi

Bung Hatta: Untuk Negeriku Trilogi Otobiografi - Kompasiana.com


Buku berjudul Untuk Negeriku, Sebuah Otobiografi ini ditulis oleh Bapak Proklamasi Moh Hatta. Bung Hatta mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangannya, sejak masa kanak-kanak hingga ke periode puncak kematangan pemikiran dan kegiatan politiknya.

Awalnya naskah buku ini sangatlah tebal, hingga akhirnya diterbitkan menjadi tiga jilid; Bukittinggi-Rotterdam Lewat Betawi, Berjuang dan Dibuang, dan terakhir Menuju Gerbang Kemerdekaan. Pembagian menjadi tiga jilid ini menjadikan lebih fokus pada masing-masing tahap perjalanan hidup seorang Bung Hatta.

Jilid I berisi cerita tentang keluarga dan masa kecil Bung Hatta sampai ia menuntaskan studi di Handelshogeschool (Sekolah Tinggi Dagang) di Rotterdam, 1930. Jilid II berisi kisah perjuangan Bung Hatta di Tanah Air sampai ia ditangkap dan dibuang ke Digul dan Banda, hingga 1942. Buku Jilid III berisi catatan tentang peran Bung Hatta dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dan kisah perjuangan diplomatiknya, yang berpuncak di Konferensi Meja Bundar, akhir 1949.


Baca juga:
Ingin Punya Anak Cinta Ilmu dan Suka Baca Buku? Begini Caranya



2. Bumi Manusia

Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer


Bumi Manusia adalah salah satu karya besar dalam ranah sastra Indonesia, diciptakan oleh seorang sastrawan tanah air yang memang mengabdikan diri dan hidupnya untuk membuat sebuah rencana keabadian. Beliau adalah Pramoedya Ananta Toer, atau yang akrab disapa Pram. Pram menjadi satu-satunya sastrawan asal Indonesia yang pernah dinominasikan sebanyak enam kali sebagai peraih Nobel Perdamaian pada masanya itu.

Pramoedya Ananta Toer merupakan seorang kritikus sastra yang mana pada saat itu. Dia pernah ditahan sebagai tahanan politik di zaman pemerintahan Orde Baru. Dia diasingkan ke Pulau Buru sebab kritik pedasnya terhadap pemerintah. Di sana, Pram menghabiskan masa ditahannya itu dengan membuat karya tulis.

3. Catatan Seorang Demonstran

Review Buku Soe Hok Gie “Catatan Seorang Demonstran” – Departemen  Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM


Catatan Seorang Demonstran (atau Catatan Harian Seorang Demonstran) adalah buku harian seorang aktivis mahasiswa bernama Soe Hok Gie yang diterbitkan pada tahun 1983.

Buku ini sempat tampil sebentar dalam salah satu adegan film Ada Apa dengan Cinta? dan kemudian diangkat ke layar lebar dengan sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana.

Saat film tahun 2005 tentang kehidupan Soe Hok Gie, Gie diputar, buku ini diterbitkan ulang dengan sampul depan yang menunjukkan wajah Nicholas Saputra, yang berperan sebagai Soe Hok Gie dalam film tersebut.

4. Yang Hilang dari Kita: Akhlak

Harga Yang Hilang Dari Kita Akhlak Terbaru Desember 2021 | BigGo Indonesia

Buku ini ditulis oleh Prof. Quraish Shihab. Latar Belakang buku ini lahir dari tatanan masyarakat yang sedang menghadapi "krisis akhlak". Banyak yang beragama terutama Islam, tapi rendah secara akhlak. Mengaku yang paling Islami tapi tidak bertata krama dalam keseharian.

Banyak orang Islam hanya melaksanakan ibadah shalat, puasa saja tapi tidak dirasakan dalam kehidupan sehari-hari seperti menghormati orangtua, mengasihi sesama, menjaga kebersihan lingkungan, menyantuni yang tidak mampu, dll.

5. Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau

Jual Buku Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau oleh M. Aan Mansyur - Gramedia  Digital Indonesia


Buku kumpulan puisi dari M. Aan Mansyur ini mendapatkan Penghargaan Sastra dari Kemdikbudristek) dalam memperingati Bulan Bahasa dan Sastra pada bulan Oktober 2021. Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau dianalogikan seperti kepedihan yang abadi. Buku ini akan membuat pembaca terenyuh saat membaca diksi-diksi indah memilukan dalam sebuah ironi yang cukup ciamik. Ada cinta, rindu, luka, dan kecewa, baik untuk pasangan, keluarga, bahkan negara. Karena selain mengangkat keresahan atas pikiran dalam dirinya sendiri, beliau juga menyampaikan kegetiran akan isu atau fenomena isu yang sering terjadi pada seseorang, dan sebagai warga Indonesia.

Total ada 41 puisi dan terbagi dalam 5 babak atau bab. Di bagian awal, kamu akan merasakan sajak manis untuk sang istri tercinta. Mungkin, buku ini semacam hadiah yang diberikan penulis kepada istri dan anak-anaknya, karena di awal buku terdapat tulisan "untuk Anna & anak-anak kami–". Ada juga tentang kehidupannya sebagai suami dan ayah dari kedua putri kembarnya.

Baca juga: Budaya Ilmu Tinggi, Kunci Peradaban Islam Bisa Kuasai Dunia

6. The Things You Can See Only When You Slow Down

The Things You Can See Only When You Slow Down: Guidance on the Path to  Mindfulness from a Spiritual Leader by Haemin Sunim


Buku karya Haemin Sunim yang menarik untuk dibaca saat lagi sedih, bingung, bahkan tidak tau harus berbuat apa. Setiap kata yang merangkai kalimat demi kalimat ini sangat relevan dengan dunia yang makin hari kian kompleks. Perkembangan yang semakin pesat di berbagai bidang membuat banyak orang ikut bergerak cepat.

Tak hanya fisik, otak pun dituntut untuk bergerak tanpa kenal waktu. Akan tetapi, tanpa kita sadari, terlalu banyak hal yang menjejali pikiran kita. Hal itulah yang membuat kita tertekan dan sulit berpikir jernih. Kata restless dirasa cocok untuk menggambarkan dunia dan kondisi pikiran kita saat ini. Tidak ada istirahatnya, karena terlalu sibuk dan lupa menikmati hidup.

Buku ini memuat delapan bab yang membahas mengenai permasalahan kehidupan sehari-hari. Mulai dari hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan manusia, pekerjaan, hingga bagaimana cara menerapkan sikap mindfulness dalam menghadapi dunia yang bergerak sangat cepat.

Setiap bab diawali prolog yang ditulis berdasarkan pengalaman dan pemikiran pribadi penulis. Kemudian diikuti nasihat bijak yang sederhana, ringkas, to the point, dan mengena baik dari pribadi penulis maupun beberapa kutipan tokoh dunia dan kitab suci. Pesan atau nasihat disampaikan serasa realistik dan tidak menggurui serta memberikan dampak positif bagi pembaca.

7. I Am Malala: Menantang Maut di Perbatasan Pakistan-Afghanistan

Buku I Am Malala - MALALA YOUSAFZAI… | Mizanstore


Buku ini ditulis Malala Yousafzai dan Christina Lamb dan diterjemahkan oleh Ingrid Dwijani Nimpoeno dari penerbit Mizan. Buku ini merupakan biografi dan buku sejarah.

Menyelami setiap halaman yang penuh kengerian adalah penyadaran. Banyak cara untuk berkontribusi sebagai warga negara dan sebagai hamba Tuhan. Tidak hanya dengan perang dan melakukan pemaksaan. Menyuarakan pendapat lewat tulisan salah satunya.

Itu yang termaktub dalam buku tersebut. Malala lahir dalam keluarga sangat sederhana di Pakistan saat kondisi negara itu berada dalam politik yang penuh suap. Keamanan tidak bisa dijamin oleh tentara negara, pun dengan kebebasan bergerak bagi kaum perempuan. Alasannya, penegakan syariat Islam.

Militan dimana-mana, propaganda, Kalashnikov, bom bunuh diri menempa Malala. Dia sejak lahir diajarkan sang ayah agar menjadi perempuan yang berani, mandiri, dan berpendidikan.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 22 April 2025
Imsak
04:27
Shubuh
04:37
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:52
Isya
19:02
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan