Dituding Ingkar Janji Soal Utang Chelsea, Begini Respons Abramovich

LANGIT7.ID, London - Roman Abramovich dilaporkan mengingkari janjinya terkait penjualan kepemilikan atas Chelsea. Kabar beredar jika penjualan Chelsea mandek lantaran Abramovich berubah pikiran soal janjinya mengabaikan utang sebesar 1,6 miliar poundsterling.

Saat ini, proses penjualan masih berlangsung dengan Todd Boehly dinyatakan sebagai penawar pilihan untuk membeli Chelsea. Pemilik klub bisbol LA Dodgers ini menjadi orang terdepan mengakuisisi The Blues setelah proses tawar-menawar yang berlangsung hampir dua bulan.

Bank Amerika Serikat, Raine Group, memberikan konsorsium Boehly periode eksklusivitas 5-7 hari untuk merampungkan pembelian Chelsea. Namun, sebuah masalah baru muncul di saat-saat terakhir.

The Times melaporkan jika Abramovich itu berubah sikap dengan janjinya yang semula tidak akan menuntut pelunasan pinjaman apapun. Sanksi Pemerintah Inggris kepada Abramovich menjadi salah satu alasan Abramovich mengabaikan utang Chelsea yang harus dilunasi ke perusahaan Camberley International Investments.

Namun, pihak Abramovich membantah hal tersebut. Taipan Rusia yang dikabarkan dekat dengan Presiden Vladimir Putin itu mengatakan sikap awalnya tidak berubah, termasuk harga yang dimintanya kepada calon pemilik baru Chelsea.

Baca Juga: Tampil Acak-acakan, Potret Roman Abramovich Viral

"Pertama, niat Mr Abramovich dalam kaitannya dengan pemberian hasil dari penjualan Chelsea untuk amal tidak berubah," bunyi pernyataan resmi dari Juru Bicara Abramovich, dikutip dari laman resmi Chelsea, Jumat (6/5/2022).

Pihak Abramovich mengatakan sejak pengumuman awal, tim Abramovich telah mengidentifikasi perwakilan senior dari badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi amal global besar yang ditugaskan membentuk sebuah Yayasan dan menetapkan rencana untuk kegiatannya. Pakar independen utama telah melakukan percakapan dengan perwakilan Pemerintah yang mempresentasikan struktur dan rencana awal.

"Abramovich tidak terlibat dalam pekerjaan ini dan telah dikelola secara independen oleh para ahli dengan pengalaman bertahun-tahun bekerja di organisasi kemanusiaan," lanjut pernyataan tersebut.

Kedua, Abramovich tidak meminta pinjaman apa pun untuk dilunasi kepadanya. Saran seperti itu sepenuhnya salah bahwa Abramovich menaikkan harga klub pada menit terakhir.

"Sebagai bagian dari tujuan Abramovich untuk menemukan pemilik yang baik untuk Chelsea FC, dia telah mendorong setiap penawar selama proses ini untuk berkomitmen berinvestasi di klub. Termasuk di akademi, tim wanita, pembangunan kembali stadion yang diperlukan serta mempertahankan pekerjaan dari Chelsea Foundation," ucapnya.

Baca Juga: Calon Pemilik Baru Chelsea Disebut Anti-Islam

Menyusul sanksi dan pembatasan lain yang dikenakan pada Abramovich oleh Inggris sejak mengumumkan bahwa klub akan dijual, pinjaman tersebut juga dikenakan sanksi Uni Eropa, yang memerlukan persetujuan tambahan. Artinya, dana tersebut akan dibekukan dan tunduk pada prosedur hukum yang diatur oleh pihak berwenang.

"Dana ini masih diperuntukkan bagi Yayasan. Pemerintah menyadari pembatasan ini serta implikasi hukumnya," ucap Jubir Abramovich.

"Untuk lebih jelasnya, Tuan Abramovich tidak memiliki akses atau kendali atas dana ini dan tidak akan memiliki akses atau kendali setelah penjualan. Terlepas dari keadaan yang berubah sejak pengumuman awalnya, dia tetap berkomitmen untuk menemukan pemilik yang baik untuk Chelsea FC dan memastikan hasilnya digunakan untuk tujuan yang baik," tutur pernyataan tersebut.