LANGIT7.ID, Jakarta -  Ketua Umum Partai Demokrat, 
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi saat ini. Kenaikan harga BBM hanya membuat AHY menyinggung kembali soal program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang digagas Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
AHY mengatakan bahwa naiknya harga 
BBM membuat beban rakyat semakin sulit. Hal itu secara langsung berdampak terhadap inflasi dan juga melejitnya harga bahan pokok yang membuat daya beli masyarakat menurun.
Baca Juga: AHY Klaim 70-80 Persen Infrastruktur Era Jokowi Dibangun SBY"Pilihannya ada dua. Barangnya ada, tapi harganya gila-gilaan. Atau, harganya terjangkau, tapi barangnya tidak ada di pasaran," kata AHY saat membacakan pidatonya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PD 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2022).
Demokrat, kata AHY, mengerti ada persoalan dengan kesehatan APBN dan ruang fiskal negara yang membuat negara perlu mengurangi subsidi BBM. Namun, langkah itu disebut AHY kurang tepat karena membuat masyarakat menghadapi tekanan berat dengan kondisi sosial-ekonomi.
"Sesungguhnya, ada banyak cara untuk menyelamatkan fiskal selain menaikkan harga BBM. Misalnya, dengan melakukan realokasi anggaran, penentuan prioritas, termasuk penundaan sejumlah proyek nasional, yang tidak sangat mendesak," ujar AHY.
Melihat harga BBM subsidi sudah dinaikkan, Demokrat menawarkan dua solusi. Solusi pertama ialah menyalurkan 
BLT kepada masyarakat yang ekonominya lemah dengan jumlah uang yang cukup, tepat sasaran dan terbebas dari politik.
Baca Juga: Demokrat DKI Jakarta Tolak Rencana Kenaikan BBM BersubsidiTerkait BLT, AHY juga menyinggung jika kebijakan tersebut merupakan produk Presiden 
SBY yang sempat ditentang oleh berbagai kalangan. "BLT produk kebijakan Presiden SBY yang dulu ditentang oleh sebagian kalangan justru sekarang ditiru dan terbukti menjadi penyangga utama daya beli masyarakat," ucapnya.
Kedua, AHY menilai kenaikan harga BBM subsidi harus tepat alasan dan waktu. Menurutnya, kenaikan harga BBM saat ini tidak tepat karena harga minyak dunia sedang turun.
"Jika harga minyak mentah dunia menurun, turunkan kembali harga BBM kita. Jangan sebaliknya, ketika harga minyak dunia turun harga BBM justru dinaikkan," tuturnya.
Baca Juga: 
Demokrat Bakal Umumkan Mitra Koalisi di Akhir Tahun
Demokrat Apresiasi Koalisi Gerindra-PKB, Didoakan Semoga Solid(asf)