LANGIT7.ID, Jakarta - Dunia sepak bola Indonesia berduka. Pertandingan Big Match antara Arema melawan Persebaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, menuai kerusuhan hingga menelan sebanyak 127 korban jiwa.
Menyoroti hal tersebut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menegaskan, peristiwa tersebut mutlak harus diivestigasi secara menyeluruh.
“Kenapa bisa terjadi tragedi yang memakan korban jiwa sebanyak itu di lapangan sepakbola? Bagaimana proses pelaksanaan oleh panitia penyelenggara? Bagaimana prosedur pengamanannya? Semua harus diinvestigasi secara menyeluruh. Ini soal nyawa orang yang hilang,” kata Puan, dalam keterangan tertulis diterima
Langit7.id, Ahad (2/9/2022).
Puan mengatakan, pertandingan sepak bola di stadion seharusnya menjadi tempat hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat. Termasuk para suporter dalam mengekspresikan dukungan kepada tim kesayangannya.
Baca Juga: 127 Suporter Meninggal, Begini Awal Mula Kisruh di Kanjuruhan“Bukan malah menjadi tempat terjadinya tragedi yang menghilangkan ratusan lebih nyawa manusia. Nyawa manusia, nyawa kita, terlalu berharga hanya untuk sebuah pertandingan sepakbola yang berakhir dengan kerusuhan,” tutur Puan.
Puan meminta Persatuan Sepak Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk bebenah diri serta mengevaluasi total pelaksanaan liga sepak bola nasional. “Kami meminta liga nasional dihentikan sementara untuk menghormati para korban, sambil menunggu hasil investigasi menyeruluh atas tragedi ini,” ucap Puan.
Puan turut berbelasungkawa atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ini. “Apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tadi malam adalah peristiwa yang memilukan. Atas nama Ketua DPR RI, saya turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dari tragedi tersebut” kata Puan.
(zhd)