LANGIT7.ID, Jakarta -  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melatih para penggerak wisata desa, menjadi pelaku wirausaha yang andal di daerahnya masing-masing. Pelaku wisata akan dilatih menjadi 
wirausaha andal, melalui empat materi pembelajaran. 
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham menyampaikan keempat materi yang diberikan tersebut meliputi Manajemen Sdm, Digital Marketing, Digital Keuangan, serta Business Plan.
"Pelatihan ini dalam rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0. Setelah menyelesaikan seri pelatihan, berupa pengembangan inovasi produk dan kapasitas bidang pariwisata serta ekonomi kreatif, pelatihan dilanjutkan dengan pengembangan kewirausahaan desa wisata," kata Martini dikutip, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Menparekraf Berharap Momentum Libur Nataru Bisa Dongkrak PariwisataPelatihan menyasar pelaku pariwisata berasal dari delapan desa wisata di sekitar Destinasi Super Prioritas Danau Toba, yaitu Desa Wisata Silalahi Pagar Batu, Desa Wisata Lumban Silintong, Desa Wisata Siboruon (Kabupaten Toba), Desa Wisata Papande, Desa Wisata Aritonang, dan Desa Wisata Sibandang (Kabupaten Tapanuli Utara), serta Desa Wisata Merek dan Desa Wisata Tongging (Kabupaten Karo).
Martini menyebutkan seusai pelatihan ini para peserta akan diminta menyusun proposal program pengembangan di desa masing-masing. Kemudian mereka mendapat pendampinvan dari para master trainer. 
"Pesan Menparekraf Sandiaga Uno untuk menjaga kualitas kerja, dalam membangun sektor pariwisata yaitu dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas," tambahnya. 
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara, Sasma Hamonangan Situmorang mengapresiasi pelatihan ini, sebagai bentuk keseriusan pemerintah mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan pariwisata.
"Oleh karena itu, saya meminta peserta mengikuti pelatihan dengan bersungguh-sungguh dengan memanfaatkan kesempatan yang ada," katanya.
Tak hanya itu, Sasma juga menyampaikan komitmennya untuk mendorong implementasi dari pelatihan ini di desa wisata masing-masing. 
“Pemerintah daerah dan pemerintah desa akan melakukan pembinaan bagaimana para pelaku pariwisata dapat mengimplementasikan apa yang didapatkan selama pelatihan,” kata dia.
Baca juga: Agrowisata Kebun Buah Ewang Tulehu jadi Sarana Pembibitan Buah Hasil Alam MalukuRangkaian pelatihan dalam Kampanye Sadar Wisata 5.0 bagi para pelaku pariwisata untuk tahun 2022 menyasar 65 desa wisata yang berada di enam destinasi prioritas pariwisata, meliputi Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.
Peserta nantinya akan mendapatkan bimbingan, untuk mempresentasikan proyek pengembangan pariwisata bagi kampung atau desa wisata masing-masing. Kemenparekraf juga akan melakukan pendampingan berupa kunjungan dan asesmen ke desa wisata, serta menggelar acara apresiasi untuk memberikan penghargaan bagi pelaku pariwisata dengan program pengembangan desa wisata terbaik.
(sof)