LANGIT7.ID, Bekasi - Masjid Agung Al Barkah merupakan salah satu masjid kebanggaan warga Bekasi yang juga sering disebut sebagai Masjid Agung Kota Bekasi.
Masjid menjadi ikon masjid di Kota Bekasi dan dikelola langsung oleh Pemerintah Kota Bekasi.
Wakil Sekretaris DKM Masjid Agung Al Barkah, Ahmad Faisal menjelaskan sejarah Masjid Agung Al Barkah ini diawali pada tahun 1890, di mana masjid ini didirikan atas ide dari Haji Abdul Hamid yang saat itu menjabat sebagai penghulu di Kabupaten Bekasi.
"Atas inisiatif beliau yang memanfaatkan lahan wakaf dari almarhum Haji Bahrum seluas kurang lebih 3.000 meter persegi, maka kemudian masjid Ini pertama kali dibangun pada tahun 1890," kata Ahmad dalam kanal YouTube Suara Masjid dikutip Ahad (4/12/2022).
Baca juga: AQL Bangun Masjid Darurat, Penyintas Gempa Cianjur Bisa Sujud dengan Tenang Menurut Ahmad,
Masjid Agung Al Barkah telah mengalami beberapa kali proses renovasi sampai bisa seperti ini, di mana kini masjid ini terlihat sebagai salah satu masjid yang mewah dan megah di Kota Bekasi. Menurutnya, proses renovasi awal dilakukan pada tahun 1967.
"Sebelum tahun 1967 masjid ini bangunannya masih berbentuk atasnya ini bangunan-bangunan lama, yatu limas. Kemduian pada renovasi tersebut atas prakarsa Bupati Bekasi masjid ini direnovasi dan kemudian ada penambahan kubah di atas bangunan masjid ini," terangnya.
Lebih lanjut, Ahmad menerangkan bahwa renovasi selanjutnya dilakukan pada tahun 1987, kemudian di tahun 2002 dan berakhir renovasi total yang dilakukan pada masa Walikota H. Ahmad Zulfaih tahun 2004.
"Direnovasi total sampai kemudian menjadi bangunan yang megah. Proses renovasi total tersebut dilakukan selama 6 tahun dan baru selesai tahun 2010," tambahnya.
Ahmad menuturkan terdapat beberapa kegiatan di Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi. Kegiatan tersebut mengacu pada tiga bidang dalam struktur kepengurusan Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi. Pertama, Bidang Imaro yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan peribadatan dan memakmurkan masjid.
"Program dari bidang ini kegiatan utamanya salat fardhu 5 waktu, salat Jum'at dan kegiatan-kegiatan kajian-kajian. Di antaranya kajian rutin setiap Minggu, kajian kuliah dhuhur yang diasuh oleh Kiai Jamalulail dan ada juga kajian bulanan seperti Majlis Taklim dan lainnya," ungkapnya.
Kedua, Bidang Kesekretariatan yaitu terkait dengan tata kelola yang dilakukan di masjid ini, dengan memenuhi standar dari sisi aspek pengelolaan secara manajemen. "Terkait tata kelola masjid ini diharapkan dapat memenuhi harapan jamaah, serta harapan dari badan pengelolaan masjid yaitu pemerintah kota Bekasi," ujarnya.
Ketiga Bidang Liayah terkait dengan fasilitas sarana dan prasarana sebagai salah satu kenyamanan tempat ibadah, baik yang ada di dalam masjid maupun yang berada di lingkungan masjid termasuk beberapa sarana penunjang lainnya.
"Yaitu meliputi lahan parkir, taman, tempat penitipan, dan lain-lain. Kemudian beberapa kegiatan mencakup kepada bidang-bidang terkait dan juga pengelolaan. Di mana ada bagian yang juga tidak terpisahkan adalah ruang serbaguna," ungkap Ahmad.
Baca juga: Berasa di India, Masjid An Nur Suguhkan Pemandangan Taj Mahal Menurutnya, ruang serbaguna ini menjadi tempat untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, baik oleh pengurus DKM maupun oleh jamaah di lingkungan
Masjid Agung Al Barkah. "Dalam pengelolaannya masjid ini alhamdulillah kami dibantu kurang lebih 34 personil, mulai dari bagian marbot, keamanan, imam, dan lainnya" ungkapnya.
Ahmad juga menyampaikan bahwa salah satu hal menarik lain dari masjid ini ialah terdapat jajaran pohon kurma yang berada di halaman depan Masjid Agung Al Barkah.
"Dan ada satu pohon kurma yang setiap tahunnya itu rutin berbuah dan ini menjadi satu ikon yang mengundang jamaah dari berbagai wilayah, karena ingin menikmati kurma yang ada di masjid ini," tuturnya.
Dia juga berharap, Masjid Agung Al Barkah tetap menjadi kebanggaan masyarakat Kota Bekasi, sehingga kedepannya semakin memberikan manfaat untuk warga kota Bekasi khususnya dan masyarakat muslim pada umumnya.
(sof)