LANGIT7.ID, Jakarta -
Salat dhuha dikerjakan saat matahari sudah naik, kira-kira sepenggal atau setinggi tonggak. Waktu perkiraan inilah yang harus dipahami umat Islam.
Maksud dari 'sepenggal atau setinggi tonggak' bukan berarti saat matahari baru-baru terbit atau menjelang
waktu dzuhur. Hal ini berdasarkan
hadits Nabi Muhammad SAW:
"Dari Abu Ramlah al-Azdi dan Ali, Beliau telah melihat orang-orang melaksanakan shalat
dhuha ketika terbit matahari. Lalu Ali berkata: Tidakkah mereka meninggalkannya hingga matahari setinggi tombak atau dua tombak. Shalatlah dhuha, karena dia adalah shalat awwabin (orang-orang yang kembali kepada Allah" (HR Ibu Syaibah).
Penulis sekaligus pendakwah, Ustadz Zaini Munir Fadloli mengatakan, Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya untuk mengerjakan shalat dhuha dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.
Baca Juga: Waktu Terbaik Salat Dhuha, Amalan Ringan yang Perlu DirutinkanAl-Lajnah ad-Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.
"Sedangkan, yang utama dalam mengerjakan shalat dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan yang semakin panas," kata Ustadz Zaini dalam ulasannya dikutip Langit7 Rabu (28/12/2022).
Hal ini dijelaskan Nabi Nabi SAW dalam hadist dari Zaid bin Arqam. Dia mengatakan bahwa melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha (pada waktu yang belum begitu siang), maka ia berkata:
"Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa shalat dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (al-Awwabin) adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari." (HR Muslim).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa waktu yang paling afdhal untuk melakukan shalat dhuha adalah ketika matahari sudah mulai meninggi, di mana anak-anak unta sudah bangun karena panas matahari.
"Sekitar jam 08.00 atau 09.00 WIB," ujarnya.
Jumlah Rakaat Salat DhuhaMula-mula umat Islam harus mengetahui jumlah rakaat salat dhuha yakni minimal 2 rakaat dan maksimal tanpa batas. Hal ini berkaitan pada hadis Imam Muslim dari Abu Hurairah,
Kemudian salat dhuha dikerjakan sebanyak 4 rakaat bersumber pada hadis diriwayatkan Imam Adu Dawud dan Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Dzar.
Lalu salat dhuha dikerjakan sebanyak 6 rakaat. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Imam at Turmudzi dari Anas bin Malik. Sedangkan untuk salat dhuha sebanyak 8 rakaat dari hadis Imam Bukhari dan Muslim dari Fatimah.
"Salat dhuha dikerjakan dengan jumlah rakaat sesuai yang kita inginkan. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi SAW," ujarnya.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah, ia berkata: Rasulullah SAW. mengerjakan shalat dhuha empat rakaat dan adakalanya menambah sesukanya. (HR. Muslim).
(bal)