LANGIT7.ID, Jakarta - Hukum mengedarkan
kotak infak saat khatib dengan khutbah dibolehkan. Sebab perbuatan tersebut bukan lah hal yang membuat jamaah tak menyimak ceramah Jumat.
Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, menjalankan kotak infak saat khatib sedang berkhutbah bukanlah perbuatan yang sia-sia dalam salat Jumat.
Alasannya, orang yang memindahkan kotak
infak tidak sama dengan orang yang berbicara atau main handphone. Sebab, memindahkan kotak infak tidak menghilangkan konsentrasi jemaah dalam mendengarkan khutbah.
"Tapi tolong jangan sampai terlalu banyak, karena terkadang kotak infak lewat sampai lima kali, dengan berbagai jenis peruntukannya," kata dia dalam kajiannya dikutip Jumat (20/1/2023).
Dalam kajian terpisah, Pendakwah,
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan, memindahkan kotak amal bukan menjadi masalah, karena memang bukan hal yang sengaja dibuat-buat.
"Karena yang menjadikan pahala Jumat menjadi hilang atau sia-sia adalah karena iseng melakukan sesuatu," kata dia.
Adapun perbuatan sia-sia yang serupa dengan penjelasan Nabi SAW dalam hadisnya adalah saat seseorang bermain gadgetnya ketika khatib sedang khutbah.
Hal itu sama seperti orang di zaman Nabi Muhammad SAW yang bermain batu kerikil, lantas Rasulullah mengatakan salat Jumatnya yang sia-sia.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berwudhu dengan bagus, kemudian mendatangi salat Jumat, mendekat ke khatib, diam, dan mendengarkan maka diampuni baginya (dosa kecil) selama dua Jumat dan ditambah tiga hari. Barang siapa memegang kerikil maka telah sia-sia baginya." (HR Ibnu Majah).
Dalam hal ini, lanjut dia, memindahkan kotak amal tidak termasuk pada perbuatan sia-sia dalam salat Jumat. Sebab orang memindahkannya bukan untuk alasan main-main, melainkan darurat.
"Kalau ada masjid yang tidak mengedarkan kotak infak saat khatib berkhutbah itu lebih baik. Tapi kalau sudah disebarkan, maka tak ada masalah untuk memindahkannya sekali pun," ujar dia.
(bal)