LANGIT7.ID, Jakarta - Bisnis di sektor
makanan masuk ke dalam kategori pasar red ocean. Artinya, bisnis tidak hanya memiliki cakupan pasar yang luas, tapi juga
kompetitor.
Berbisnis di pasar red ocean ini tentu akan sulit bersaing dengan para kompetitor besar yang sudah lebih dulu meluncurkan
bisnisnya.
Sehingga untuk memenangi
kompetisi bisnis di sektor makanan ini diperlukan strategi khusus.
Nah, berikut ini 7 hal yang mesti dilakukan bagi Sahabat yang baru akan menjalankan bisnis di sektor makanan. Apa saja itu? Simak ulasannya:
1. Niche Market Ada banyak sekali macam jenis makanan, dan hal ini juga lah yang menjadikan sektor bisnis makanan berada di kategori red ocean.
Untuk memenangi kompetisi di sektor makanan, Sahabat harus memikirkan jenis makanan yang masih ada di kategori blue ocean, seperti makanan sehat.
"Makanan sehat atau healthy food secara statistik sebenarnya memiliki banyak peminat dan baru menjadi tren setelah pandemi Covid-19," kata Founder
ternakuang.id, Raymond Chin dikanal YouTubenya, Selasa (24/1/2023).
Potensi itu lah yang harus segera diburu sebagai peluang besar di sektor bisnis makanan.
2. MarketingDemografi adalah salah satu hal penting dalam strategi pemasaran. Jadi Sahabat harus betul-betul paham konsumen akan produk makanan sehat.
Kebanyakan dari peminat makanan sehat ini adalah orang-orang yang sedang diet, pecinta olahraga, hingga milenial.
"Pahami kebiasaan mereka atau istilahnya behavior mapping. Seperti kebiasaan unggah kegiatan olahraga di media sosial, fitmess, tempat mereka belanja makanan, dan sebagainya," kata dia.
Behavior mapping ini berguna untuk kemudian mengambil keputusan terkait strategi branding yang akan dilakukan setelahnya.
3. BrandingSetelah selesai dengan strategi pemasaran, maka langkah selanjutnya adalah branding produk.
Minta desainer untuk membuat brand makanan sehat, dengan target konsumen yang memiliki kebiasaan berbeda-beda seperti dijelaskan sebelumnya.
"Branding itu bukan cuma logo doang, tapi juga visual dan style komunikasi. Misalnya cara menyapa calon konsumen dengan sebutan 'Bestie', 'Fighther', dan lainnya," ujarnya.
Sehingga hal ini akan turut menentukan terkait turunan dari branding tersebut. Mulai dari packaging, stiker, hingga konten instagram.
4. InfluencerKolaborasi dengan influencer juga salah satu strategi yang baik untuk memperkenalkan sebuah brand dan produk baru.
Minta influencer mengiklankan produk dan brand tersebut. Namun pastikan influencer ini juga memiliki kesukaan yang sama, yaitu gemar mengonsumsi makanan sehat.
"Bila di tahap ini feedback customer baik dan orang banyak repeat order, itu menandakan sebuah validasi untuk membesarkan bisnis," katanya.
5. EvaluasiEvaluasi adalah bagian yang cukup detail dalam bisnis. Di mana entrepreneur akan melihat jalan dan perkembangan bisnisnya secara menyeluruh.
Adapun evaluasi ini sendiri mencakup kesesuaian harga, kemampuan beli target konsumen, hingga inovasi produk baru.
"Kalau calon konsumen merasa harga produk terlalu mahal, maka temukanlah formula dengan bahan makanan yang tidak terlalu premium tapi tetap sehat dan enak," katanya.
6. ScalingScaling atau mengembangkan bisnis ke skala lebih besar ini bisa dilakukan dengan kolaborasi bersama ride hailing. Di antaranya seperti GoFood, GrabFood, TravelokaEats, AirAsiaEats, dan sejenisnya.
Scaling dengan hanya mengandalkan organic marketing tentu bisa dilakukan dari mulut ke mulut. Namun langkah ini membutuhkan waktu dan terbilang cukup lama untuk berkembang.
"Cara untuk scaling ini juga bisa dilakukan dengan performance marketing, yaitu advertising seperti instagram ads dan lain-lain," katanya.
7. FinansialSebetulnya finansial adalah hal paling awal dalam bisnis yang mesti dipikirkan. Namun, finansial bukanlah faktor utama untuk bisa menjalankan bisnis.
"Tapi harusnya finansial itu lumayan simpel, karena kita hanya perlu menentukan modal, gaji pegawai, operasional, dan lainnya," tambahnya.
(bal)