3 Isu Global Berdampak ke Kondisi Dunia Internasional

LANGIT7.ID, Jakarta - Duta Besar RI untuk Spanyol, Muhammad Najib mengungkapkan, setidaknya ada 3 hot isu di level global yang diperkirakan akan berdampak pada dunia internasional.

Dalam 3 hot isu yang diungkapkannya itu, Najib mengutip penjelasan mantan Menteri Luar Negeri Spanyol yang saat ini menjadi Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell.

Lantas apa saja hot isu di level global itu? Berikut penjelasan Muhammad Najib:

1. Perang Ukraina - Rusia

Masalah perang Ukraina dengan Rusia berimplikasi tidak hanya pada sektor energi saja, tapi dunia juga politik dan ekonomi di negara Uni Eropa.

"Kelihatannya perang ini belum jelas kapan akan selesai. Penderitaan di negara-negara Eropa maupun Rusia tampaknya akan terus bertambah," katanya dikutip dari kanal YouTube WISMA DUTA RI MADRID, Jumat (27/1/2023).

Dia menyebutkan, seluruh negara di dunia, termasuk negara-negara ASEAN dan Indonesia harus menyiapkan mental untuk implikasi tersebut.

2. Penurunan Demokrasi

Masalah global lainnya adalah menurunnya angka demokrasi di banyak negara. Padahal tadinya di negara tersebut memiliki angka demokrasi sangat tinggi.

Adapun hal itu dipengaruhi oleh faktor teknologi informasi (IT) yang terus meningkat. Sehingga berdampak pada masalah politik dan demokrasi.

"Juga termasuk masalah perekonomian sebuah negara yang turut memengaruhi turunnya angka demokrasi di banyak negara demokrasi itu sendiri," jelasnya.

3. Persaingan Cina dan Amerika

Menurutnya, isu paling menarik yang mendapatkan perhatian banyak pihak yakni isu perihal persaingan antara Cina dan Amerika untuk memperebutkan supremasi di tingkat global.

Dalam pertarungan itu, kata dia, Josep Borrell membaginya ke dalam tiga sektor utama.

Pertama, masalah teknologi. Di mana saat ini posisi Cina sudah mampu menantang kemampuan Amerika Serikat.

"Kemajuan teknologi dari Cina ini seperti perkembangan di bidang IT, chip, dan lainnya itu cepat sekali," katanya.

Hal itu kemudian yang menjadikan Amerika harus membuat berbagai kebijakan untuk membatasi transfer teknologi yang dimilikinya. Sehingga jangan sampai bisa dimanfaatkan oleh Cina dan mempercepat kemampuan teknologi mereka.

Kedua, ekonomi. Persaingan antara perdagangan dan investasi Cina dengan Amerika di tingkat global sudah sangat luar biasa ketat.

Terutama di negara-negara Afrika, negara-negara Asia, juga di negara-negara Amerika Latin. Juga Uni Eropa sendiri yang peningkatan investasi dan perdagangan Cina sangat tinggi.

Ketiga, politik. Menurutnya, pertarungan itu semakin ketat mengingat di tingkat global Cina sudah banyak mendapatkan pendukung, khususnya di lembaga-lembaga multilateral.

"Nah, karena itu Borrell mengingatkan agar setiap kompetisi tersebut bisa diselesaikan secara damai. Sehingga tidak akan meluas yang kemudian berujung pada perang," jelasnya.

Insinyur kelahiran Bali, pada 9 Agustus 1960 itu menambahkan, penting untuk melihat pandangan Uni Eropa terhadap berbagai masalah aktual saat ini. Apalagi hot isu tersebut berimplikasi dengan banyak pihak.

"Sehingga bagus bagi kita untuk menentukan sikap terhadap berbagai peristiwa saat ini dan ke depan. Jangan sampai kita menjadi korban, tetapi kita tetap survive sebagai bangsa dan negara," tambahnya.