Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 21 Maret 2025
home lifestyle muslim detail berita

Banyak Jalan Menuju Surga Jangan Jadi Alasan Tak Berhijab

mahmuda attar hussein Senin, 30 Januari 2023 - 11:00 WIB
Banyak Jalan Menuju Surga Jangan Jadi Alasan Tak Berhijab
Banyak Jalan Menuju Surga Jangan Jadi Alasan Tak Berhijab. (Foto: iStock).
LANGIT7.ID, Jakarta - Kaum muslimah diperintahkan untuk mengenakan hijab dengan tujuan menutupi auratnya. Bahkan hijab tersebut ditegaskan di dalam Al Quran surat Al Ahzab.

Allah berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

Namun, masih ada muslimah yang tak berhijab dengan berbagai alasannya. Salah satunya yakni menyebut bahwa jalan kebaikan menuju surganya Allah bisa dilakukan dengan banyak cara.

Alasan tersebut cukup sering didengar dan menjadi alasan bagi muslimah untuk tidak berhijab. Dengan maksud mereka bisa menuju surga Allah melalui jalan-jalan kebaikan lainnya di luar soal hijab.

Menanggapi hal itu, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor mengungkapkan, bahwa ada juga dari muslimah yang justru menganalogikan kebaikan menuju Allah dengan sebuah pertambahan.

Analogi yang digunakan adalah bahwa seluruh umat manusia pada akhirnya menuju angka 10. Untuk bisa meraihnya tidak melulu hanya didapatkan dari 5+5, tapi juga bisa 6+4, 7+3, dan seterusnya.

"Saya enggak ngerti, saya juga sering dengar ini. Perumpamaan ini sama sekali enggak nyambung dengan ridanya Allah. Perumpamaan ini juga sama sekali enggak nyambung dengan surga," tegas dia saat menjawab pertanyaan jemaahnya, Senin (30/1/2023).

Menurutnya, jalan menuju Allah sudah sangat jelas dan tidak bisa dianalogikan dengan pertambahan tersebut. Bahkan sekalipun pertambahan dengan nilai 1.000 lebih sekalipun.

Adapun jalan menuju surga Allah bisa didapatkan setelah manusia melakukan segala yang diperintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

"Itulah asas, dasar, dan modal untuk menuju Allah. Jadi tak ada hubungannya dengan angka-angka tadi," katanya.

Apalagi Allah dan Rasul-nya juga sudah secara tegas dan jelas menyampaikan pesan kepada umat manusia. Di mana umat diwajibkan melakukan kebaikan dan meninggalkan sesuatu yang haram.

Makna 'Banyak Jalan Menuju Allah'

Alumni pondok pesantren Darul Musthafa Tarim Hadramaut ini menyebutkan, makna banyak jalan menuju Allah adalah dengan cara kebaikan yang dianjurkan.

Di antaranya seperti sedekah, salat malam, baca Al-Qur'an, zikir, bakti, dan dakwah. Itu semua adalah berbagai jalan kebaikan yang dianjurkan.

"Tapi itu semua bisa kita dapatkan setelah yang wajib sudah dilakukan dan setelah yang haram kita tinggalkan," katanya.

Sementara meninggalkan hijab bagi muslimah, lanjut dia, adalah perbuatan yang dilarang. Sehingga tak bisa dianalogikan secara sembarangan.

"Kalau Anda meninggalkan hijab, Anda sudah haram. Jangan bicara sampai ke Allah, jangan bicara jalan menuju Allah, karena Anda sudah melanggar perintah Allah," tegasnya.

Dia menambahkan, jalan kebaikan menuju Allah bisa didapatkan bagi orang-orang yang telah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

"Ketika kita berbuat maksiat, kita berbuat haram, maka jangan bicara jalan menuju Allah," katanya lagi.

Maksiat Mengundang Murka Allah

Maksiat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai perbuatan yang melanggar perintah Allah SWT.

Habib Hasan juga menyebutkan contoh orang bermaksiat adalah mereka yang sengaja meninggalkan salah wajib lima waktu.

Lebih parah lagi bila orang-orang yang berbuat maksiat ini kemudian mencari celah sebagai pembelaan. Yaitu dengan menyebut ada banyak jalan menuju Allah.

"Nggak salat kemudian pakai hitung-hitungan. Logikanya bagaimana ini meninggalkan salat kemudian beralasan jalan menuju Allah itu banyak. Apa hubungannya?" ujar dia.

Menurutnya, Allah telah secara tegas menyebutkan bahwa orang-orang yang meninggalkan salat akan ditempatkan di neraka.

"Jadi jangan buat analogi pertambahan dan seterusnya. Allah janjikan neraka bagi orang yang di dunia tidak salat," ujarnya.

Untuk itu, analogi pertambahan dan sejenisnya tidak bisa digunakan sebagai pembelaan atas perbuatan maksiat. Sebab, hal itu sama dengan "membodohi" Allah.

"Allah jangan dibodohi. Anda bisa membodohi orang lain tapi agama ini nggak bisa dibodohi. Allah nggak bisa Anda bodohi. Maksiat adalah maksiat dan itu mengundang murka Allah," tegasnya.

Habib Hasan mengingatkan agar orang-orang yang terjerumus dalam maksiat bisa segera bertobat dan menyadari kesalahannya.

"Takut dan mengakui dosa Anda jauh lebih baik. Segera istighfar dan tawadhu, jangan sampai bermaksiat tapi justru sombong dengan menyebutkan bisa sampai kepada Allah," tambahnya.

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 21 Maret 2025
Imsak
04:32
Shubuh
04:42
Dhuhur
12:04
Ashar
15:14
Maghrib
18:07
Isya
19:15
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan