LANGIT7.ID, Jakarta -  Kementerian Ketenagakerjaan (
Kemnaker) akan terus fokus mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang fesyen, guna mendukung pertumbuhan industri fesyen di Indonesia.
"Pengembangan SDM bidang fesyen itu Kami fokuskan melalui pelatihan vokasi, salah satunya pelatihan yang kami selenggarakan di BBPVP Semarang," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, saat mengunjungi Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2023 di Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Menurut Ida, pengembangan kompetensi SDM bidang fesyen perlu dilakukan guna mengoptimalkan dua potensi besar Indonesia. Pertama, potensi bonus demografi, di mana dalam beberapa tahun ke depan penduduk Indonesia akan didominasi oleh angkatan kerja usia produktif. 
Baca Juga:Besok, Komisi IX DPR RI Panggil Kemnaker Bahas Perppu CiptakerKedua, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga Ida yakin, dengan adanya dua potensi ini industri fesyen Indonesia, khususnya fesyen muslim, akan terus berkembang.
"Jika kita memaksimal dua potensi ini dengan baik, saya yakin Indonesia akan dapat memainkan peranan penting dalam pasar ekspor industri fesyen dunia," katanya.
Ida menambahkan, sebagai bentuk keseriusan dalam menggarap SDM bidang fesyen, pihaknya juga mengikutsertakan karya-karya BBPVP Semarang dalam berbagai ajang feysen, termasuk di ajang MUFFEST+ 2023.
Baca Juga: Kemnaker: Libur Pekerja Tergantung Peraturan Perusahaan"Untuk tahun ini Kami mengusung konsep Wastra Nusantara, karena Kami yakin kain-kain nusantra kita memiliki keragaman sekaligus kekhasan yang dapat diterima oleh industri fesyen global," ujarnya.
Dia berharap, dengan keikutsertaan ini BBPVP Semarang dapat menjadi pionir vokasi fesyen di Indonesia, yang mampu menghasilkan 
fashion designer muda, serta tenaga kerja yang kompeten di bidang fesyen.
"Di samping itu, melalui MUFFEST+ 2023 ini juga menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan alumni pelatihan fashion BBPVP Semarang ke pasar kerja industri fesyen," pungkasnya.
(jqf)