LANGIT7.ID-, Jakarta- - Komunitas pantomim Muslim di Inggris mengumumkan produksi terbarunya, sebuah adaptasi dari film klasik "Beauty and the Beast", yang berjudul "Beauty and Balaah".
Kisah ini menata ulang cerita aslinya dengan sentuhan kekayaan budaya dan simbolisme yang dapat diterima oleh penonton dari segala usia dan latar belakang.
Pertunjukan “Beauty and the Balaah” merupakan bantuan dari Penny Appeal’s Winter Aid, sebuah inisiatif amal yang bertujuan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, di berbagai wilayah termasuk Pakistan dan Afghanistan.
Melansir Arab News, Kamis (7/9/2023), karya ini terinspirasi dari dongeng klasik Disney. "Beauty and Balaah" memadukan nuansa budaya Muslim dengan menggabungkan keunikan masa lalu dan masa kini.
Baca juga:
Lolos Final AGT 2023, Putri Ariani: Alhamdulillah...Bertempat di sebuah desa yang indah di mana benang tradisi dan modernitas bertemu, cerita ini memperkenalkan penonton kepada seorang gadis muda penuh semangat bernama Aisha, yang diperankan oleh Iman Akhtar dari Glasgow.
Alur cerita mengikuti seorang pangeran muda, Balaah, yang diubah menjadi makhluk mengerikan oleh Peri Noor yang baik hati setelah menyerah pada kekejaman dan keserakahan di bawah pengaruh penyihir jahat.
Untuk mematahkan kutukan dan mendapatkan kembali wujud manusianya, Balaah harus belajar untuk mencintai dan dicintai sebagai balasannya.
Ketika Aisha dengan berani memasuki kastilnya yang mempesona, dia menemukan kebaikan yang ada di balik penampilan luar Balaah yang mengerikan.
Bergabung dengan Akhtar adalah Shabrina Nabi dari Birmingham; Shehzad Ali Hussain dari Luton; Noor Waheed dari Staffordshire; Usman Farooqi dari Manchester; dan komedian Pangeran Abdi dari Brixton.
Produksi ini ditulis dan diproduksi oleh aktor dan penulis terkenal Abdullah Afzal, yang dikenal karena karyanya di “Citizen Khan” BBC.
Pantomim ini memulai tur nasional yang dimulai pada awal Desember, hingga 60 pertunjukan di seluruh Inggris sampai Januari.
"Beauty and Balaah" menyusul kesuksesan produksi sebelumnya “Cinder’aliyah,” yang terjual habis dalam waktu 48 jam setelah tiket dijual, pertunjukan baru ini siap memikat penonton dengan perpaduan unik antara komedi dan resonansi budaya.

(ori)