LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pondok Pesantren Roudlhotus Solichin Sholichat Sukawarah, Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah akan mengadakan Haul ke-35 Al Maghfurlah Al Syaikh KH. Muhammad Hisyam Abdul Karim. Haul akan digelar pada 30 Oktober 2023 di halaman pesantren.
Pengasuh Pondok Pesantren KH. Achmad Musta'idz Billah mengatakan, Haul Mbah Hisyam ini sekaligus peringatan Maulid Rasulullah SAW. Dalam acara ini juga akan dilaunching buku biografi Mbah Hisyam.
KH Muhammad Hisyam Abdul Karim atau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Hisyam adalah pendiri pesantren tersebut. Saat ini pesantren dipimpin putranya, KH Achmad Musta'idz Billah.
Mbah Hisyam juga merupakan kakek Ning Atikoh Ganjar dan pengasuh pesantren saat ini adalah pamannya.
"Mbah Hisyam adalah sosok istimewa. Sejarah mencatat, beliau turut andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," ungkapnya.
Baca juga:
KELUARGA GUS DUR DUKUNG GANJAR-MAHFUDDalam buku berjudul KH Hisyam Abdul Karim: Ulama dan Pejuang Kemerdekaan yang akan dilaunching disebutkan, Mbah Hisyam tak sekadar dakwah dengan mendirikan pesantren saja. Namun juga menjadikan pesantren sebagai pengaderan para pejuang.
"Selain mengaji, para santri diajarkan semangat bela negara dan cinta tanah air, juga diajarkan baris berbaris, P3K, huruf-huruf morse dan juga olah seni kanuragan," imbuhnya.
Buku ini disusun tim Jaringan Nasional Keumatan (JNK). Menurut Ketua Umum JNK, Nanang Firdaus Masduki, yang juga salah satu penyusun buku ini, buku biografi Mbah Hisyam banyak memberikan keteladanan pada masyarakat. Masyarakat Indonesia perlu membaca buku ini terutama generasi mudanya.
Yang menarik, menurut Nanang, mengutip penjelasan Pengasuh Pesantren, Mbah Hisyam juga sangat memperhatikan akhlak dan pendidikan dalam keluarganya.
"Metode mendidik yang diajarkan Mbah Hisyam inilah yang sekarang kami terapkan pada anak-anak kami, para generasi ketiga dan selanjutnya, termasuk pada keponakan kami, Ning Atikoh Ganjar," ujar pengasuh pesantren seperti disebutkan dalam buku ini.
Buku ini terdiri dari 282 halaman diinisiasi oleh Seno Kusumoarjo dan disusun oleh Tim Penulis Jaringan Nasional Keumatan.
(ori)