Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi Bakal Didatangi Ulama Besar
Suandri AnsahAhad, 13 November 2022 - 19:49 WIB
Rangkaian acara haul solo akan diisi tausiah dari sejumlah ulama besar di Indonesia (foto: ilustrasi)
LANGIT7.ID, Solo - Peringatan hari wafatnya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi atau yang dikenal dengan Haul Solo akan berlangsung di Masjid Riyadh, Solo, Jawa Tengah. Puncak haul jatuh pada Rabu, 16 November 2022.
Agenda Haul Al Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi ke-111 didahului dengan Rauhah pada Sabtu sampai Senin setiap sore (12-14 November 2022). Kemudian agenda Haul berlangsung pada Selasa, 15 November 2022 dan dipuncaki dengan Maulid Nabi Muhammad pada esok hari.
Haul Solo menjadi agenda rutin yang berpusat di Solo untuk mengenang jasa dakwah sekaligus mendoakan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang dikenal sebagai penyusun kitab Maulid Simtudduror.
Selain membaca manakib atau biografi, haul juga diisi dengan pembacaan yasin, tahlil, dan maulid.
Habib Muhammadi bin Husein Alhabsyi mengatakan, Haul Solo dimulai oleh Habib Alwi bin Ali Alhabsyi, putra Sohibu Simtudduror. Habib Alwi hijrah dari Hadramaut, Yaman dan berdakwah di Jawa, Indonesia.
“Kan banyak murid ayahnya yang ada di Jawa, berkumpul setahun sekali mendoakan sekaligus menceritakan biografi orang saleh terutama Habib Ali, akhirnya berkumpul cerita orang saleh, setelahnya baca tahlil untuk mendoakan. Jadilah acaranya haul,” kata Habib Muhammad dikutip Nabawi Tv.
Pada awalnya, Haul Solo tidak seramai sekarang. Waktu itu Haul Solo paling banyak dihadiri 30-an orang. Namun, mayoritas yang datang merupakan ulama-ulama besar dan para wali-wali Allah.
“Dulu di Haul Solo pernah ada ceramah dengan bahasa Madura karena yang pertama kali banyak datang rata-rata dari Jawa Timur khususnya Pasuruan. Ulama yang terkenal adalah KH Abdul Hamid, beliau punya mertua KH AhmadBusyairi, datang haul membawa rombongan sama muridnya,” kata Habib Muhammad.
“Termasuk yang pertama kali membawa sound system ke Solo dari Pasuruan, ketika itu orang Solo belum tahu, lalu (dalam perkembangannya) banyak yang datang dari Jakarta, Kalimantan, ceramah pakai bahas Indonesia,” imbuhnya.
Habib Ali lahir di desa Qosam pada hari jum’at, 24 syawal 1259 H / 1839 M; dan diberi nama Ali oleh Al-Allamah Sayyid Abdullah bin Husein bin Tohir untuk mengambil berkah dari Sayidina Ali Kholi’ Qosam.
Ibundanya, Sayidah Alawiyah binti Husein bin Ahmad Al Hadi Al Jufri ( lahir tahun 1240 H ), berasal dari kota Syibam, sedangkan ayahandanya, Habib Muhammad bin Husein Al Habsyi (lahir, 18 jumadil akhir 1213 H) adalah Mufti Haramain di masanya.
Habib Ali memiliki nasab ‘Alî bin Muhammad bin Husein bin ‘Abdullâh bin Syeikh bin ‘Abdullâh bin Muhammad bin Husein bin Ahmad Shâhib asy-Syi’b bin Muhammad Asghar bin ‘Alwî bin Abû Bakar al-Habsyî bin ‘Alî bin Ahmad bin Muhammad ‘Asadullâh bin Hasan at-Turabî bin ‘Alî bin al-Faqîh al-Muqaddam Muhammad bin ‘Alî bin Muhammad Sâhib Mirbath bin ‘Alî Khali’ Qasam bin ‘Alwî bin Muhammad bin ‘Alwî bin ‘Ubaidillâh bin al-Muhâjir Ahmad bin ‘Îsâ bin Muhammad Nagîb bin ‘Alî al-‘Uraidhî bin Ja’fâr as-Shâdiq bin Muhammad al-Bâqir bin ‘Alî Zainal ‘Âbidîn bin Husein bin Fâthimah az-Zahrâ binti Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam bin ‘Abdillâh.
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”