LANGIT7.ID-, Jogjakarta- - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memaparkan perkembangan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo di depan DPR RI yang melakukan reses. Jalan tol ini dikelola anak usaha Jasa Marga yakni PT Jasamarga Jogja Bawen (PT JJB) dan PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ).
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengungkapkan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen terbagi atas enam seksi, yakni Seksi 1 Yogyakarta - Simpang Susun (SS) Banyurejo, Seksi 2 SS Banyurejo - SS Borobudur, Seksi 3 SS Borobudur - Magelang, Seksi 4 SS Magelang - SS Temanggung, Seksi 5 SS Temanggung - SS Ambarawa dan Seksi 6 SS Ambarawa - JC Bawen.
Keenam seksi tersebut secara bertahap telah memasuki tahap pembebasan lahan dan konstruksi.
“Selain itu, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen serta Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo merupakan bagian dari Jaringan Jalan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang). Diharapkan dengan tersambungnya jaringan jalan ini dapat menghubungkan berbagai destinasi pariwisata di sekitar wilayah Jogja-Solo-Semarang hingga memperlancar arus distribusi barang dan jasa di Pulau Jawa,” ujarnya.
Baca juga:
Tiket Angkutan Lebaran di KAI Daop 8 Surabaya Terjual 33.130 KursiDia berharap dengan adanya Jalan Tol di wilayah Joglosemar yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat meningkatkan konektivitas di Trans Jawa sehingga dapat membantu melancarkan distribusi barang, jasa serta pertumbuhan ekonomi.
Jasa Marga sendiri, lanjutnya, selalu berkomitmen memastikan pelaksanaan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen serta Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo dapat berjalan dengan baik, sesuai target dan memastikan kualitas sampai kelayakan bisnisnya dengan mengedepankan aspek Good Corporate Governance (GCG).
Pimpinan Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan, PSN yang sudah dibangun oleh Pemerintah bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menunjukkan progres yang signifikan, bahkan pembangunan jalan tol tak hanya menjadi sebuah langkah strategis memperlancar arus transportasi dan distribusi.
"Pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan tol ini memiliki efek domino terhadap perekonomian regional, baik untuk memperlancar distribusi barang maupun jasa. Dengan adanya proyek ini pun diharapkan dapat menstimulasi aktivitas ekonomi, mendorong investasi, dan membuka peluang kerja," ungkapnya.
Para anggota Komisi VI DPR RI yang hadir pada reses pun berharap jalan tol yang masuk wilayah Joglosemar ini dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.
Sedangkan, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Anindita Eka Wibisono dalam kesempatan yang sama mengingatkan kepada BUMN di sektor infrastruktur untuk memitigasi risiko terhadap pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen serta Jalan Tol Yogyakarta-Solo, serta menyampaikan laporan perkembangan kepada Kementerian PUPR untuk memberikan evaluasi serta pengawasan terhadap jalannya pembangunan jalan tol tersebut.
“Kami harap ke depannya, kondisi kesehatan keuangan dari BUMN ini juga terus dijaga. Untuk itu sangat penting bagi klaster infrastruktur yang bertugas terhadap pembangunan jalan tol ini untuk memberikan update perkembangan secara berkala, sehingga bisa terus melakukan monitoring, evaluasi dan pengawasannya,” ungkapnya.
(ori)