LANGIT7.ID-, Jakarta- - Sepak bola Indonesia tengah menuju progres yang tepat seiring dengan adanya berbagai program FIFA yang di jalankan di dalam negeri. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah juga turut berperan penting dalam mengembangkan olahraga sepak bola di Indonesia.
FIFA dan program FIFA Forward telah memainkan peran penting dalam pengembangan sepakbola Indonesia, baik di dalam maupun di luar lapangan. "Mereka telah secara aktif mendukung PSSI untuk meningkatkan sepak bola di tingkat nasional dan usia muda melalui berbagai inisiatif, termasuk peningkatan infrastruktur, sepak bola wanita dan pengembangan akar rumput," kata manajemen PSSI dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (9/4/2024).
Hal ini termasuk pendirian pusat pelatihan yang canggih di ibu kota baru Indonesia, di mana FIFA Forward berkontribusi menambah dana pemerintah sebesar US$5,65 juta.
“Pusat pelatihan ini menandai tonggak bersejarah karena akan menjadi pusat pelatihan nasional pertama bagi Indonesia. Dijadwalkan selesai pada bulan Juni, pengembangan pusat pelatihan melalui FIFA Forward ini siap untuk merevolusi sepak bola di Indonesia," kata PSSI.
Manajemen PSSI menambahkan, dalam satu atau dua tahun ke depan, fasilitas ini akan memiliki total delapan lapangan, dilengkapi dengan fasilitas terbaik yang dirancang untuk mendukung sepak bola di semua level. Kolaborasi dengan FIFA telah memicu upaya pendanaan bersama, terutama dari pemerintah daerah, yang semakin meningkatkan pengembangan fasilitas pelatihan utama ini.
“Upaya ambisius ini menandakan langkah signifikan untuk mengembangkan keunggulan sepak bola di Indonesia, yang menjanjikan untuk meningkatkan lanskap sepak bola negara ini ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar PSSI.
Indonesia juga telah bergabung dengan FIFA Talent Development Scheme yang bertujuan untuk membantu Asosiasi Anggota FIFA mencapai potensi penuh mereka dengan memastikan bahwa semua pemain berbakat ditemukan dan diberi kesempatan untuk berkembang.
Proyek TDS PSSI yang dimulai pada tahun 2022 ini, telah mengidentifikasi 34 Direktur Teknik Regional di seluruh negeri dan melatih mereka untuk fokus pada akar rumput, pengembangan pemain muda, identifikasi bakat, dan pengembangan pelatih. Tahun ini, fokusnya bergeser pada pelatihan para direktur teknik untuk lebih memahami lingkungan pemain berbakat dan bagaimana mengembangkan mereka secara efektif.
(lam)