LANGIT7.ID-, Doha- - Gelandang serang Tim Nasional Indonesia (Timnas) Witan Sulaeman menyatakan timnya siap bertarung di semifinal Piala Asia U-23 menghadapi Uzbekistan yang diselenggarakan malam ini.
Witan menyadari bahwa Uzbekistan yang pernah juara di 2018 merupakan tim yang kuat. Namun, dia percaya diri bahwa Indonesia bisa menghadapinya karena skuad garuda muda saat ini dalam kondisi yang baik setelah sebelumnya mampu mengalahkan tim Korea Selatan (Korsel).
“Saat bertanding, kami bermain seperti saat kami berlatih,” kata Witan yang juga telah mengantongi satu assist. “Kami mengikuti instruksi dari pelatih kepala kami (Shin Tae-yong) dan bagaimana dia ingin kami bermain, dan itulah mengapa kami bisa menciptakan peluang dan mencetak gol,” ujar dia.
“Hari ini akan menjadi pertandingan yang sulit karena kami bermain melawan tim yang bagus bahkan para pemain berada dalam kondisi bagus dan kami akan berjuang lebih keras dibandingkan (yang kami lakukan pada) pertandingan terakhir,” tegasnya.
![Jelang Laga Semifinal, Witan Nyatakan Indonesia Siap Serang Uzbekistan Di Piala Asia U-23]()
Sebagai informasi, laga malam nanti juga merupakan pertarungan yang harus siap dijalani oleh Witan karena dirinya merupakan salah satu pemain muda yang memiliki banyak pengalaman di lapangan dan menjadi andalan bagi timnas Indonesia.
Pada usia 22 tahun, gelandang serang timnas Indonesia Witan telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan di semua kelompok umur untuk Garuda, termasuk 44 caps untuk tim senior sejak 2021.
Dengan satu golnya, ia telah membantu menyumbang lima dari tujuh gol Indonesia sejauh ini bersama Rafael Struick (dua) dan Marselino Ferdinan (dua), dan pemain Persija Jakarta itu yakin mereka bisa merepotkan tim Uzbekistan yang bahkan belum kebobolan sama sekali sejauh ini.
Sementara itu, bagi tim debutan Timnas Indonesia U-23, pertandingan di Stadion Abdullah Bin Khalifa memberi mereka peluang untuk menjadi tim ketujuh berbeda yang mampu masuk ke final apabila berhasil mengalahkan Uzbekistan dalam laga malam nanti, sekaligus mengakhiri absen 68 tahun di Olimpiade.
(lam)