LANGIT7.ID-, Gaza- - Operasi militer Israel di Kota Rafah, Gaza selatan telah membuat perundingan gencatan senjata dengan Hamas menemui jalan buntu. Perundingan diyakini tidak mencapai kesepakatan karena serangan terus menerus Israel di Rafah.
“Khususnya dalam beberapa minggu terakhir, kita telah melihat beberapa momentum yang terbangun namun sayangnya segala sesuatunya tidak bergerak ke arah yang benar dan saat ini kita berada dalam status hampir menemui jalan buntu,” kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dalam Forum Ekonomi Qatar yang dikutip Rabu (15/5/2024).
“Tentu saja, apa yang terjadi di Rafah telah membuat kita mundur dalam hal kesepakatan,” tambahnya.
Qatar telah terlibat dalam mediasi selama berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat.
Pada Selasa pagi, pasukan Israel telah bergerak lebih jauh ke Rafah timur, memasuki lingkungan al-Jnaina, as-Salam dan Brazil. Pergerakan ini ini seiring dengan Israel yang bersiap untuk memperluas operasi militernya.
Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi, memaksa puluhan ribu warga Palestina mengungsi, meskipun ada peringatan dari AS untuk tidak melakukan serangan besar-besaran di kota selatan yang dipenuhi pengungsi.
Pasukan Israel juga terus beroperasi dengan kekuatan ekstrim di kota Jabalia, kamp pengungsi Jabalia dan sekitarnya di utara Gaza.
Tank, buldoser, dan kendaraan lapis baja Israel mengepung bangunan sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) yang diubah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan keluarga pengungsi.
Sementara itu, serangan udara terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di sebelah selatan kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah telah menewaskan sedikitnya 14 orang. Jet tempur Israel juga menyerang sebuah sekolah di kamp pengungsi.
Sheikh Mohammed menambahkan, tidak ada kejelasan untuk bisa menghentikan perang dari pihak Israel. “Saya tidak berpikir mereka mempertimbangkan hal ini sebagai sebuah pilihan… bahkan ketika kita berbicara tentang kesepakatan dan mengarah pada potensi gencatan senjata,” katanya.
Politisi Israel menunjukkan “melalui pernyataan mereka bahwa mereka akan tetap di sana, mereka akan melanjutkan perang”, katanya, seraya menambahkan bahwa “tidak ada kejelasan tentang seperti apa Gaza setelah ini”.
Sheikh Mohammed mengatakan perbedaan mendasar antara kedua pihak adalah mengenai pembebasan tawanan dan mengakhiri perang. “Ada satu pihak yang ingin mengakhiri perang lalu membicarakan sandera dan ada pihak lain yang menginginkan sandera dan ingin melanjutkan perang,” ujarnya.
“Selama tidak ada kesamaan antara kedua hal tersebut, maka kita tidak akan mendapatkan hasil dari kesepakatan,” ujarnya.
(lam)