LANGIT7.ID-, Jakarta- - Siapapun yang pernah merasa sedih bahkan putus asa karena punya banyak masalah yang berasal dari anggota keluarga atau disebut “drama keluarga”, jangan bersedih sebab Allah Swt punya rahasia di balik itu semua. Bahkan para Nabi pun diberi keluarga “toxic”.
Pernahkah merasa bahwa anggota keluarga baik orangtua, kakak, adik, sepupu maupun paman dan tante bahkan keluarga besar adalah toxic? Toxic yang dimaksud adalah hubungan yang tidak baik, bahkan sudah ke level mengganggu dan meresahkan.
Jangan bersedih sebab Allah Swt memberikan berbagai masalah keluarga kepada hamba-Nya, tidak terkecuali kepada para nabi. Jadi jangan dikira Allah hanya memberi masalah kepada orang biasa seperti kita.
“Kita semua mempunyai masalah dalam keluarga kita, tidak ada orang yang mempunyai keluarga tanpa masalah. Hanya orang-orang terbaik yang dipilih Allah Swt yang punya masalah dalam keluarga,” ujar Ustadz Nouman Ali Khan.
Ustadz Nouman yang dinobatkan sebagai salah satu dari 500 muslim paling berpengaruh di dunia oleh Royal Islamic Strategic Studies Centre Jordan ini menambahkan, jangan khawatir apabila kita memiliki begitu banyak drama keluarga.
“Jika kalian bertanya ‘kenapa saya tidak punya keluarga yang normal?’. Perhatikan, bahkan Allah saja tidak memberikan keluarga yang normal untuk para nabi. Jadi tenang saja,” imbuh Institut Bayyinah untuk Studi Bahasa Arab dan Al-Quran di Amerika itu.
Ustadz Nouman memberikan contoh dari nabi-nabi yang ia maksud, antara lain:
1. Nabi Nuh As diberi masalah keluarga lewat istrinya. Seperti dikisahkan bahwa istri Nabi Nuh adalah wanita durhaka kepada suami. Ia menjadi pengkhianat yang melaporkan setiap aktivitas dakwah Nabi Nuh AS kepada orang-orang kafir.
Seperti diketahui, Nabi Nuh AS hidup berdakwah untuk meluruskan akidah umatnya selama ratusan tahun, tepatnya 950 tahun.
Selain itu, istri Nabi Nuh AS juga berhasil mempengaruhi dan mendidik anaknya yang bernama Kan'an untuk juga turut durhaka kepada ayahnya. Usahanya untuk mengkafirkan anaknya yang lain, Sam, Ham, dan Yafits, gagal. Mereka tetap berada di jalan Allah SWT.
2. Nabi Ibrahim As yang memiliki ayah yang memiliki tabiat sangat buruk Disebutkan, ayah kandung Nabi Ibrahim As bernama Azar. Ia adalah seorang pembuat patung (berhala) terbaik yang dijadikan sesembahan.
Sebagai seorang rasul, Nabi Ibrahim As selalu mengingatkan dan mengajak ayahnya untuk meninggalkan berhala. Ia khawatir ayahnya akan ditimpa azab oleh Allah SWT. Ajakan Nabi Ibrahim As ini diceritakan dalam QS. Maryam ayat 42-48.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, dikatakan bahwa Azar selalu menentang Ibrahim AS kala diajak meninggalkan kesesatan. Oleh karenanya, Azar termasuk penghuni neraka.
3. Nabi Muhammad Saw memiliki paman bernama Abu Lahab. Abu Lahab adalah keturunan dari suku Quraisy yang memusuhi, menentang dan menghalang-halangi perjuangan dakwah Rasulullah Sa dalam menegakkan agama Islam di Makah, secara terang-terangan.
Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib.
4. Berbeda dengan Nabi Yusuf As. Ia memiliki drama keluarga lantaran saudara kandungnya sangat keji terhadap dirinya. Nabi Yusuf As adalah putra kesebelas Nabi Yakub AS.
Para saudara Yusuf yang merasa iri dengannya selalu merencanakan berbagai cara untuk mencelakakan Yusuf, termasuk membunuhnya, menjualnya kepada musafir, atau menelantarkannya agar menjadi mangsa binatang buas.
5. Nabi Adam As punya cerita berbeda. Dikisahkan Ia memiliki anak yang membunuh saudara kandungnya sendiri.
Dari kisah-kisah Nabi tersebut bisa diambil hikmah dan Pelajaran yang ingin Allah sampaikan kepada hamba-Nya.
“Subhanallah, oleh sebab itu Allah Swt dengan gamblang meriwayatkan kisah-kisah Nabi di dalam Al Quran bukan karena kisah-kisah tersebut bisa menjadi cerita pengantar tidur kita, melainkan agar kita mendapat hidayah darinya dan mengambil hikmah dari kisah tersebut, bahwa bahkan para Nabi pun mempunyai anggota keluarga yang tidak semua baik,” ucap Ustadz Nouman mengingatkan.
Jika pada hari ini banyak orang yang sedang berjuang menghadapi hubungan keluarga yang dirasa tidak sehat dan tidak baik, semoga Allah Swt menuntun kalian di jalan yang benar dan tetap berpegang pada Al Quran sebagai pedoman hidup serta sebagai petunjuk dalam taqwa
(ori)