Saksi Mata Penusukan 3 Anak di Inggris: Hal Paling Mengerikan dalam Hidup

langit7-Jakarta,- - Insiden penusukan yang menewaskan tiga gadis kecil di Southport, Inggris menorehkan luka mendalam bagi keluarga maupun masyarakat luas. Siapa menyangka ini bakal terjadi di tengah keceriaan anak-anak mengikuti acara tari dan yoga bertema Taylor Swift.

Tiga gadis kecil tersebut adalah Bebe King (6), Elsie Dot Stancombe (7), dan Alice Dasilva Aguiar (9). Selain itu, terdapat delapan anak lainnya terluka, dan lima lainnya berada dalam kondisi kritis, setelah insiden yang terjadi pada Senin pagi, pekan lalu.

“Dua orang dewasa juga menderita luka kritis. Mereka terluka parah dengan ‘berani’ saat mencoba melindungi anak-anak dari serangan itu,” kata Polisi Merseyside melansir bbc.com.

Tak lama insiden terjadi, petugas bersenjata menahan seorang pria dan menyita pisau. Polisi mengatakan bahwa seorang anak laki-laki berusia 17 tahun telah ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

Insiden mengerikan itu terjadi di acara yoga dan tari bertema Taylor Swift di kota Southport, Merseyside, sekitar 10 mil sebelah utara Liverpool. Acara tersebut berlangsung di studio Hart Space, dekat bengkel reparasi kendaraan, di Hart Street, kira-kira satu mil sebelah timur pusat kota.

Seorang saksi mata menceritakan momen mengerikan saat penusukan terjadi. Ia menggambarkannya sebagai “hal terburuk yang pernah saya lihat dalam hidup saya”.

Banyak orang melaporkan melihat beberapa anak kecil berdarah di jalan setelah ditusuk.

Berbicara kepada Sky News, saksi mata lain bernama Joel Verite mengatakan, ia mendengar seorang wanita berteriak “dia menikam anak-anak” saat dia berkendara di dekat studio dansa tersebut.

Verite menambahkan, ia melihat seorang wanita di dalam mobil dengan seorang anak di kursi penumpang, dengan “empat atau lima anak lagi, berlumuran darah” di belakang.

“Sejujurnya, itu seperti adegan yang Anda lihat di film bencana. Saya bahkan tidak bisa menjelaskan betapa mengerikannya itu. Saya membawa seorang gadis keluar dari mobil untuk menyelamatkannya sebelum kembali ke studio,” tuturnya.

Joel Verite menggambarkan tatapan mata seorang pria yang memegang pisau di dalam gedung studio sebelum tersangka penyerang bergegas pergi.

“Saya benar-benar takut, yang saya lihat hanyalah pisau. Saya berada di sana sendirian di bawah tangga. Pria bersenjata itu kemudian ‘dijatuhkan ke lantai” oleh polisi,” tambahnya