LANGIT7-Jakarta,- - Solois sensasional asal Kanada, Justin Bieber terlihat mengenakan keffiyeh saat meninggalkan Chateau Marmont di Los Angeles, akhir pekan ini.
Dalam foto yang viral, tampak penyanyi berusia 30 tahun ini mengenakan keffiyeh merah putih yang melilit kepala saat ia mengemudikan mobil.
Tangkapan kamera tersebut memicu perdebatan online tentang sikapnya terhadap perang yang masih berlangsung di Gaza.
Sebagai informasi, Bieber lebih banyak bungkam terhadap konflik yang sedang berlangsung itu. Sebelumnya ia sempat membagikan dan menghapus unggahan yang mendukung Israel menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca juga:
Jakarta Muslim Fashion Week, Tumpuan Modest Fashion Indonesia Menuju GlobalSementara keffiyeh, kain bermotif kotak-kotak, telah menjadi lambang solidaritas terhadap perjuangan Palestina, ketika Israel terus membombardir Gaza, dan sekarang Lebanon.
Melansir Turkiye Today, Kamis (10/10/2024), surat kabar sayap kanan Jerman, Bild mengkritik aksi Justin Bieber yang memakai keffiyeh.
"Apa yang sebenarnya kamu lakukan, apakah kamu benar-benar hebat, Justin?" bunyi tulisan, menggunakan nada merendahkan, yang mempertanyakan kesesuaian pilihan fesyen Bieber sambil mengabaikan implikasi budaya dan politik yang lebih dalam.
Aksi Bieber Dikritik Surat Kabar Jerman
Surat kabar tersebut menyarankan agar tokoh masyarakat menghindari keterlibatan dengan isu-isu sosial dan politik kontemporer.
Perspektif ini terlalu menyederhanakan kompleksitas pilihan pakaian seorang seniman – yang sering kali mencerminkan keyakinan pribadi atau pandangan dunia.
Meskipun keffiyeh secara historis dikaitkan dengan budaya dan perjuangan Palestina, pilihan Bieber untuk memakainya dapat dilihat sebagai pernyataan mode dan isyarat politik.
Situasi ini menjadi lebih rumit mengingat dukungan Bieber sebelumnya untuk Israel, termasuk postingan media sosial di mana ia meminta para penggemarnya untuk “berdoa bagi Israel,” yang menimbulkan pertanyaan tentang afiliasi politiknya.
Selain itu, Bild menyoroti kehadiran media sosial Bieber yang memiliki 295 juta pengikut Instagram, dan menyatakan bahwa pengaruhnya dapat mempengaruhi opini publik.
Hal ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut, karena surat kabar tersebut mengindikasikan bahwa tokoh terkemuka seperti Bieber harus memperhatikan pesan yang ia sampaikan melalui pilihan fesyennya.
Artikel tersebut mendapat reaksi keras di media sosial, dengan pengguna berkomentar bahwa “Jerman adalah ‘Jerman,’” sebuah ungkapan yang mencerminkan ketidaksetujuan terhadap pendirian surat kabar tersebut.
Sebaliknya, banyak pengguna media sosial yang memuji gaya baru Bieber, sehingga menunjukkan adanya perpecahan dalam persepsi publik.
(ori)