Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 27 Maret 2025
home global news detail berita

DARI BUKU PARADOKS INDONESIA (2) PRABOWO: Sejak Saya Pensiun dari Tentara, Saya Gregetan

tim langit 7 Ahad, 20 Oktober 2024 - 06:19 WIB
DARI BUKU PARADOKS INDONESIA (2) PRABOWO: Sejak Saya Pensiun dari Tentara, Saya Gregetan
LANGIT7.ID-Negara kita kaya raya akan sumber alam dan sumber daya manusia. Kita sebenatnya bisa menjadi negara kelas atas. Seluruh rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera, bebas dari kemiskinan, kelaparan dan kebodohan. Sesungguhnya inilah tujuan kita merdeka. Inilah tujuan kita bernegara. Untuk menjadi negara sejahtera.

Namun untuk mencapai tujuan itu, kita perlu mengelola kekayaan negara dengan baik. Pengelolaan kekayaan negara adalah keputusan politik, baik itu ditingkat daerah atau ditingkat nasional. Keputusan keputusan politik yang keliru akan membuat rakyat kita semakin miskin. Sebaliknya keputusan keputuan politik yang tepat akan membuat rakyat kita semakin sejahtera.

Baca juga: DARI BUKU PARADOKS INDONESIA (1) Prabowo: Setelah 75 Tahun Lebih Merdeka, Kita Belum Sejahtera

Karena inilah saya berpolitik. Kalau saya anggap negara kita sudah tidak ada potensi lagi sudah tidak ada harapan untuk menjadi sejahtera, mungkin saya tidak berpolitik. Sejak pensiun dari tantara, saya semacam gregetan. Saya melihat. Indonesia begitu kaya, Indonesia begitu banyak potensi, Indonesia hanya perlu punya dan melaksanakan dengan konsekuen strategi yang benar, manajemen yang baik, dan pemerintahan yang bersih. Dengan tiga hal ini, negara kita bisa cepat bangkit dan mencapai cita-cita kemerdekaan

SEKARANG WAKTUNYA SADARKAN KADER BANGSA

DARI BUKU PARADOKS INDONESIA (2) PRABOWO: Sejak Saya Pensiun dari Tentara, Saya Gregetan


Bagi saya paradox yang dialami negara kita saat ini adalah masalah kepemimpinan, masalah kearifan, masalah kehendak untuk mengambil keputusan keputusan politik yang tepat.

Saya sangat optimistis, jika elit Indonesia yang mendapatkan kepercayaan untuk memimpin melalui proses demokrasi punya jiwa kepemimpinan, kearifan dan kehendak, maka tidak butuh waktu yang lama untuk menjadikan paradoks Indonesia bagian sejarah bangsa kita.

Kita tidak boleh diam dan menerima dicap sebagai bangsa pengalah. Kita harus jadi bangsa pemenang. Kita tidak boleh hanya puas dikenal sebagai bangsa pembeli. Kita harus jadi bangsa pembuat. Bukan takdir bangsa Indonesia jadi bangsa yang lemah, tetapi bangsa yang kuat, bangsa yang terhormat.

Namun dalam perjuangan memperkuat ekonomi, negara dan rakyat Indonesia, kita harus hati-hati, kita harus bijak dan arif. Saya dan saudara saudara semua yang seperjuangan dengan saya, tidak boleh umbar janji ke rakyat dengan rumus rumus yang terlalu sederhana. Saya punya sikap dasar.setiap masalah harus saya kaji dengan lengkap, saya teliti dengan baik, dan saya nilai dari segi kepentingan nasional bangsa Indonesia.

Lalu saya punya prinsip, saya tidak mau mencari kesalahan orang lain. Penting saya utarakan sekarang sebelum saudara membaca apa saja yang menjadi pokok buku ini. Biarkanlah yang lalu berlalu.

Buku ini adalah utamanya tentang masa depan kita. Masa depan bangsa Indonesia. Buku ini bukan tentang masa lalu. Tugas kita bukanlah untuk menyalahkan mereka yang sudah purna tugas. Inilah yang saudara temukan dalam buku ini. Biarlah yang sudah lalu menjadi pelajaran untuk kita menentukan gagasan haluan negara kita ke depan. Banyak negara lain yang sekarang menjadi negara maju, juga pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Yang membedakan negara maju dengan yang tidak maju adalah kemampuan untuk mengakui kesalahan, dan belajar dari kesalahan. Hal ini juga bisa kita lihat dari sejarah Tiongkok. Mereka pernah punya kebijakan ekonomi yang keliru, kebijakan great leap forward atau lompatan besar ke depan oleh Mao Zedong yang justru menghasilkan kelaparan dan menyengsarakan banyak rakyatnya.

Kita bisa belajar dari kisah Den Xiaoping. Dia merupakan seorang pemimpin revolusi dalam Partai Komunis Tiongkok yang menjadi pemimpin tertinggi Republik Rakyat Tiongkok sejak tahun 1970 sampai dengan awal tahun 1990. Den Xiaoping merevisi kebijakan kebijakan ekonomi Mao Zedong dan memimpin kebangkitan Tiongkok. Strateginya membuat Tiongkok menjadi super power dunia. Yang saya kagum dari beliau adalah semangat pantang menyerahnya. Terlepas dengan idiologi yang berbeda dari Indonesia, tetapi harus diakui bahwa pribadi Deng Xiaoping harus kita hargai. Dirinya berkali kali difitnah dan dipenjara, namun tetap bersemangat memajukan negaranya dan tidak menyalahkan pendahulunya (bersambung)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 27 Maret 2025
Imsak
04:31
Shubuh
04:41
Dhuhur
12:02
Ashar
15:14
Maghrib
18:03
Isya
19:12
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan