LANGIT7-Jakarta,- - Pemerintah Hong Kong menargetkan untuk mensertifikasi lebih dari 500 restoran halal hingga akhir tahun 2025, naik dari 142 perusahaan bersertifikat saat ini.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Hong Kong untuk menarik lebih banyak wisatawan Muslim.
Dikutip South China Morning Post, Kamis (24/10/2024), Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu, dalam pidato kebijakan terbaru, menerangkan strategi untuk meningkatkan pariwisata dari Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Dalam pidatonya, Lee mendesak dunia usaha yang terkait dengan pariwisata untuk menjajaki pasar baru dengan menawarkan layanan yang lebih baik bagi pengunjung Muslim.
Rekomendasinya termasuk memperluas daftar tempat makan bersertifikat halal dan mendorong hotel dan bisnis lain untuk menyediakan fasilitas seperti mushala.
Kota ini bertujuan untuk lebih mengakomodasi kebutuhan wisatawan Muslim dan meningkatkan daya tarik Hong Kong sebagai tujuan wisata yang ramah bagi beragam kelompok budaya dan agama.
ketua Incorporated Trustees dari Islamic Community Fund of Hong Kong, Saeed Uddin, mengaku optimistis terhadap inisiatif ini.
“Setelah pidato ketua eksekutif kami, saya rasa akan lebih banyak restoran dan hotel yang tertarik datang ke kami untuk mendapatkan sertifikasi halal,” ujarnya.
Organisasi tersebut, yang mengawasi sertifikasi halal karena tidak adanya badan pemerintah yang berdedikasi, menerima beberapa pertanyaan baru sejak kebijakan tersebut disampaikan.
Imbauan untuk memperluas pilihan halal sejalan dengan strategi Hong Kong yang lebih luas untuk mendiversifikasi pasar pariwisatanya di tengah meningkatnya persaingan regional.
Dengan pulihnya sektor perjalanan pascapandemi, kota ini mencoba meraih pangsa pasar wisatawan Muslim yang terus berkembang, yang diperkirakan akan mencapai 230 juta turis global pada tahun 2028.
Melihat wisatawan Muslim yang mencari destinasi wisata kuliner halal, pemerintah melihat peluang untuk memposisikan Hong Kong sebagai pilihan utama.
Sertifikasi halal memastikan bahwa makanan memenuhi standar syariah Islam, hal yang penting bagi setiap Muslim dalam memilih pilihan bersantap.
Selain makanan, sertifikasi ini juga mencakup produk non-makanan, seperti kosmetik dan obat-obatan, yang dapat digunakan selama wisatawan menginap.
Sebagai informasi, tempat makan bersertifikat halal di Hong Kong saat ini sebagian besar terbatas pada hotel-hotel besar dan beberapa jaringan restoran internasional. Kondisi ini menyebabkan variasi yang terbatas bagi wisatawan Muslim.
Meningkatnya fokus pada kuliner halal merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk memposisikan Hong Kong sebagai pintu gerbang ke Tiongkok bagi pengunjung Muslim, sehingga meningkatkan daya saing kota ini dalam industri pariwisata
(ori)