LANGIT7.ID-London; Dampak serangan Israel di Gaza, membuat perusahaan multinasional, Unilever harus menanggung dampaknya yang sangat besar.
Gara gara Israel tak pernah menggubris seruan dunia agar mengakhiri konflik di Gaza ini, akhirnya konsumen di Indonesia yang menjadi marketnya terbesar banyak melakukan boikot alias enggan lagi menggunakan produk produk Unilever.
Dampak serius inilah yang membuat managemen melakukan perubahan kebijakan yang sangat drastis. Gagasan ini, dikemukakan oleh
kepala keuangannya pada hari Kamis (24/10/2024).Salah satu yang sudah dirasakan distribusi menjadi kacau.
Unilever, yang membuat sabun Dove, es krim Knorr, dan es krim Ben & Jerry's, pertama kali mengatakan pada bulan Februari bahwa pertumbuhan penjualan kuartal keempat di Asia Tenggara telah terganggu oleh pembeli di Indonesia yang memboikot merek perusahaan multinasional "sebagai tanggapan atas situasi geopolitik di Timur Tengah."
Berbicara kepada para analis setelah menghasilkan penjualan kuartalan yang sedikit lebih baik dari perkiraan, Kepala Keuangan Fernando Fernandez mengatakan perusahaan akan berusaha membuat mereknya "lebih kontemporer" mengingat "perubahan sosial yang signifikan" yang sedang terjadi. Ia berharap akan melihat peningkatan dalam enam bulan ke depan.
Analis Barclays Warren Ackerman mencatat dalam panggilan tersebut bahwa bisnis grup di Indonesia telah berkinerja buruk selama hampir satu dekade.
"Mengapa investor harus percaya bahwa perubahan haluan kali ini akan menjadi badai yang berbeda dari yang pernah kita lihat di masa lalu?" tanyanya.
Unit Unilever di Indonesia melaporkan penurunan pendapatan sebesar 18 persen pada kuartal ketiga, yang disebabkan oleh penurunan volume.
CEO perusahaan Hein Schumacher mengakui adanya "masalah yang sudah berlangsung lama" di negara tersebut (Indobesia). Ia mengatakan Unilever "melakukan intervensi signifikan di Indonesia pada Q3 dan Q4 yang tidak akan membuahkan hasil pada kuartal berikutnya."
CFO Fernandez mengatakan perombakan sistem distribusi sedang dilakukan untuk menstabilkan harga dan upaya grup tersebut telah membuahkan beberapa hasil.
"Kami telah memulihkan sebagian kerugian saham yang kami derita akibat reaksi konsumen yang terkait dengan situasi geopolitik di Timur Tengah, kami telah memulihkan sekitar seperempat dari kerugian saham," katanya.(*/saf/CNA)
(lam)