LANGIT7.ID-Jakarta; PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan meresmikan kantor pusat barunya, BSI Tower, yang berlokasi di Medan Merdeka Selatan nomor 17, Jakarta, setelah bulan Juni mendatang. Pengembangan infrastruktur ini merupakan bagian dari strategi BSI untuk memperkuat posisinya menuju top 5 bank syariah global berdasarkan kapitalisasi pasar.
Hal tersebut disampaikan dalam acara buka puasa bersama dan charity yang diselenggarakan Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) berlangsung meriah di Jakarta, Jumat (7/3/2025). Hadir dalam acara tersebut Komisaris Utama BSI Muliawan Hadad, jajaran direksi, dewan pengawas BSI, serta puluhan editor in chief dari berbagai media nasional.
Baca juga: BSI Bakal Luncurkan ATM Emas, Inovasi Baru untuk Investasi Emas Praktis"Insya Allah sebentar lagi BSI Tower yang ada di Medan Merdeka Selatan nomor 17, tepatnya sebelah kantor SDM, itu akan diresmikan mungkin setelah bulan Juni," ungkap CEO BSI, Hery Gunardi, dalam pertemuannya dengan pimpinan redaksi media nasional.
Hery menekankan bahwa gedung baru ini merupakan milik sendiri, berbeda dengan kantor sebelumnya yang masih menyewa. Peresmian BSI Tower menandai fase baru dalam perjalanan BSI yang terus berkembang sejak hasil merger tiga bank syariah BUMN pada Februari 2021.
Strategi Jangka Panjang untuk Pertumbuhan BerkelanjutanBSI memiliki misi untuk melayani minimal 40 juta nasabah, meningkat dari posisi saat ini yang telah mencapai lebih dari 21 juta nasabah. Dalam empat tahun sejak merger, BSI telah menambah sekitar 5-6 juta nasabah baru, dan tren ini diproyeksikan akan terus berlanjut.
Baca juga: BSI Targetkan Aset Rp500 Triliun Tahun Ini, Ekspansi Digital Jadi Kunci"Kita ingin menjadi bank yang besar, memberikan nilai terbaik bagi para pemegang saham," ujar Hery. BSI saat ini telah mencapai Return on Equity (ROE) hampir 18%, melampaui target yang sebelumnya ditetapkan untuk 2025.
Menarik Talenta Terbaik untuk Mendukung Visi PerusahaanSebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, BSI aktif menarik talenta-talenta terbaik dari berbagai latar belakang, termasuk dari bank-bank konvensional, perusahaan digital, dan perusahaan konsultan ternama.
"Kami bersyukur banyak sekali putra putri terbaik Indonesia ingin bekerja di bank syariah di Indonesia hari ini," kata Hery. Ia menambahkan bahwa banyak profesional dari bank asing, bank swasta, dan perusahaan konsultan yang secara sukarela bergabung dengan BSI untuk membangun bank syariah terbesar di Indonesia.
Hery menilai bahwa perkembangan BSI tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk media yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat tentang perbankan syariah. Hasilnya, literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia terus meningkat, dengan market share perbankan syariah naik dari sekitar 6,5% saat merger BSI hingga 8,5% saat ini.
BSI saat ini menempati posisi keempat bank terbesar di Indonesia berdasarkan aset dan terus menunjukkan pertumbuhan yang konsisten di berbagai parameter keuangan, termasuk pembiayaan konsumer dan laba bersih.
(lam)