Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 18 April 2025
home masjid detail berita

Lailatul Qadar dan Tanda-tandanya Menurut Hadits Nabi

tim langit 7 Selasa, 18 Maret 2025 - 12:05 WIB
Lailatul Qadar dan Tanda-tandanya Menurut Hadits Nabi
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Salah satu keistimewaan Ramadhan adalah Malam Lailatul Qadar, malam penuh berkah dan kemuliaan.Pada malam ini, umat Islam meyakini bahwa Allah SWT menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.

Malam ini diyakini sebagai malam yang penuh ampunan, rahmat, dan keberkahan, di mana doa-doa umat yang memohon akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, KH. Abdul Muiz Ali, menjelaskan bahwa ada beberapa tanda-tanda yang bisa menjadi petunjuk datangnya malam Lailatul Qadar.

"Ada tanda-tandanya. Salah satunya, tidak dalam keadaan hujan. Tidak dalam keadaan hujan, dan ia merasakan tenang untuk ibadah itu. Tidak hujan dan tidak panas," ungkapnya Kiai AMA dikutip dari laman MUI.

Baca juga:Orang Bisa Dapat Lailatul Qadar Tanpa Tahu Tanda Datangnya

Lebih lanjut, Kiai AMA mengungkapkan bahwa salah satu tanda yang paling dikenal tentang malam Lailatul Qadar adalah jatuhnya pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, yakni malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, dan ke-29.

"Kalau malam Ramadan-nya hari ini, maka Lailatul Qadar-nya malam kesekian." Artinya, jika seseorang memulai puasa pada hari Sabtu, maka malam Lailatul Qadar berpotensi jatuh pada malam tertentu berdasarkan perhitungan hari pertama puasa.

Kiai Muiz juga merujuk pada beberapa hadis yang menjelaskan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Salah satu hadis yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, yang mengatakan:

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru” (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka’ab).

Hadits ini menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar memiliki tanda pada pagi harinya, yakni matahari terbit dengan warna yang putih dan tidak memancarkan sinar secara menyeluruh.

Tanda ini menjadi salah satu petunjuk, meskipun umat Islam diingatkan untuk tidak hanya mencari tanda semata, melainkan menghidupkan malam tersebut dengan ibadah.

Hadis kedua yang menjadi rujukan dalam penjelasan ini diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi, yang mengatakan:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari, matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361).

Hadis ini menggambarkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan kedamaian dan kesejukan, tidak terlalu panas ataupun dingin. Pada pagi harinya, matahari yang terbit akan tampak kemerah-merahan, sebuah tanda khas yang dapat mengindikasikan bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar.

Kiai AMA juga mengingatkan, umat Islam seharusnya fokus pada pengamalan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan, mengharap pahala dan keberkahan dari Allah SWT tanpa terfokus pada prediksi atau tanda-tanda malam tersebut.

"Yang seharusnya dilakukan adalah menghidupkan malam itu dengan ibadah, bukan mencari tanda-tandanya," tambahnya.

Dalam perspektif ini, pencarian tanda Lailatul Qadar seringkali dapat mengalihkan perhatian dari tujuan utama, yaitu meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah.

Apa yang lebih penting adalah beribadah dengan sepenuh hati, memperbanyak doa, dzikir, dan amal kebaikan, serta berharap kepada Allah untuk diberi kesempatan meraih malam yang penuh kemuliaan tersebut.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 18 April 2025
Imsak
04:28
Shubuh
04:38
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:54
Isya
19:03
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan