LANGIT7.ID--
Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, di mana umat Islam meningkatkan kualitas
ibadah mereka, mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih banyak salat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berbagai amal kebaikan lainnya. Namun, tantangan sebenarnya datang setelah Ramadan berakhir—bagaimana menjaga semangat ibadah agar tidak luntur seiring berlalunya bulan suci?
Allah memerintahkan agar ibadah dilakukan secara konsisten dan tidak hanya bergantung pada momen tertentu. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ“
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99)
Ayat ini menegaskan bahwa ibadah tidak berhenti hanya pada bulan Ramadan, tetapi harus terus dilakukan hingga akhir hayat. Seorang mukmin sejati tidak hanya menjadi hamba Allah di bulan Ramadan, tetapi di sepanjang hidupnya.
Baca juga: Abu Yazid dan Seorang Muridnya: Penyakit Ujub dan Takabur Orang yang Sering Beribadah Salah satu prinsip utama dalam Islam adalah istiqamah atau konsistensi dalam beribadah. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ“Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara konsisten meskipun sedikit.” (HR. Bukhari & Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa yang terpenting bukanlah banyaknya ibadah yang dilakukan dalam satu waktu, tetapi kesinambungannya. Sebab, ibadah yang konsisten akan lebih berdampak dalam membentuk karakter dan keimanan seseorang dibandingkan ibadah yang hanya dilakukan sesekali.
Tips Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah RamadanPertama, menjaga salat fardhu dan sunnah
Salat adalah tiang agama yang harus terus ditegakkan. Setelah Ramadhan, pastikan shalat lima waktu tetap dilakukan tepat waktu dan diperkuat dengan shalat sunnah, seperti shalat rawatib dan tahajud.
Baca juga: Kolom Ngabuburit Senja: Taat Ibadah Ritual, Abai Ibadah Sosial Kedua, melanjutkan kebiasaan puasa sunnah
Salah satu amalan yang dianjurkan setelah Ramadhan adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)
Selain itu, puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah) juga bisa menjadi cara menjaga semangat ibadah.
Ketiga, tetap membaca dan mempelajari Al-Qur’an
Jika di bulan Ramadhan kita terbiasa membaca Al-Qur’an, jangan sampai kebiasaan ini terhenti setelahnya. Sebab, Al-Qur’an adalah sumber petunjuk hidup. Allah berfirman:
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus…” (QS. Al-Isra’: 9)
Baca juga: Kolom Ngabuburit Senja: Getol Beribadah Tapi Doyan Korupsi Keempat, tetap bersedekah dan berbuat baik
Sedekah tidak hanya terbatas pada bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tetaplah berbagi kepada sesama, baik dalam bentuk harta, ilmu, maupun tenaga.
Kelima, menjaga majelis ilmu dan dakwah
Bergabung dengan majelis ilmu dan komunitas yang baik akan membantu menjaga semangat ibadah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Baca juga: Tidurnya Orang Berpuasa Termasuk Ibadah, Berikut Penjelasannya Keenam, doa agar tetap istiqamah dalam ibadah
Agar kita dapat terus menjaga semangat ibadah setelah Ramadan, hendaknya kita berdoa kepada Allah agar diberi keistiqamahan:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَعْمَالَنَا مُسْتَمِرَّةً فِي سَبِيلِكَ“Ya Allah, jadikanlah amal ibadah kami terus berlanjut di jalan-Mu.”
Juga doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk keteguhan hati:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi)
Ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan seharusnya menjadi titik tolak bagi perubahan diri ke arah yang lebih baik, bukan hanya amalan musiman.
Dengan menjaga konsistensi ibadah, kita akan merasakan keberkahan dan ketenangan hati sepanjang tahun, hingga akhirnya kembali bertemu dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan lebih baik. Semoga Allah memberikan kita keistiqamahan dalam ibadah dan menjadikan kita hamba yang terus dekat kepada-Nya. Aamiin.
(mif)