Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 18 Mei 2025
home sosok muslim detail berita

Profil Ustadz Adi Hidayat dan Gus Baha: Dua Ulama dengan Pikiran yang Menerangi Umat

tim langit 7 Sabtu, 05 April 2025 - 12:02 WIB
Profil Ustadz Adi Hidayat dan Gus Baha: Dua Ulama dengan Pikiran yang Menerangi Umat
LANGIT7.ID-Jakarta; Dalam dunia dakwah kontemporer, nama Ustadz Adi Hidayat dan Gus Baha (K.H. Bahauddin Nursalim) telah menjadi sosok yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Keduanya dikenal sebagai ulama yang memiliki kedalaman ilmu, kharisma, serta cara berpikir yang mencerahkan. Meski dengan gaya berbeda, keduanya sama-sama berkomitmen membawa umat kepada pemahaman agama yang moderat, mendalam, dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

Ustadz Adi Hidayat: Dai Ilmiah yang Memadukan Teknologi dan Tafsir Kontekstual
Lahir di Pandeglang, Banten, pada 11 Juli 1984, Ustadz Adi Hidayat (AIH) adalah seorang ulama lulusan Universitas Islam Madinah dan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Ia dikenal sebagai pendakwah yang menguasai berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir, hadits, fiqh, hingga sains modern.

Pemikiran Mencerahkan:

- Integrasi Sains dan Al-Qur’an: Ustadz Adi sering menjelaskan fenomena ilmiah dengan merujuk pada ayat-ayat Al-Qur’an, seperti proses penciptaan manusia, astronomi, dan kedokteran.
- Dakwah Digital: Ia memanfaatkan platform YouTube, Instagram, dan podcast untuk menyebarkan ilmu, menjadikan kajiannya mudah diakses oleh generasi milenial.
- Pendekatan Tafsir Kontekstual: Dalam menjelaskan ayat, ia tidak hanya mengandalkan teks klasik, tetapi juga melihat relevansinya dengan kondisi sosial masa kini, seperti isu ekonomi syariah, politik, dan keluarga.

Salah satu quotes-nya yang terkenal:
"Al-Qur’an itu bukan hanya untuk dibaca, tapi untuk dipahami, dihayati, dan diaplikasikan. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah."

Gus Baha: Kiai Tradisional dengan Kearifan Lokal dan Kedalaman Sanad Keilmuan

Gus Baha, nama akrab K.H. Bahauddin Nursalim, adalah ulama asli Rembang, Jawa Tengah, yang berasal dari lingkungan Pesantren Lirboyo dan merupakan murid kesayangan KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen). Ia dikenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan, humoris, namun penuh makna.

Pemikiran Mencerahkan:

- Sanad Keilmuan yang Kuat: Gus Baha menekankan pentingnya belajar agama melalui guru yang jelas sanadnya, agar tidak salah paham dalam menafsirkan teks agama.
- Kearifan Lokal: Ia sering menggunakan analogi budaya Jawa dan kisah sehari-hari untuk menjelaskan konsep agama yang rumit, seperti soal ikhlas, tawakal, dan toleransi.
- Fiqh yang Fleksibel: Gus Baha dikenal dengan pendekatan fiqh yang tidak kaku, seperti fatwanya yang membolehkan penggunaan kentongan sebagai pengganti azan di daerah terpencil.

Salah satu nasihatnya yang viral:
"Agama itu mudah, jangan dipersulit. Kalau ada yang bikin susah, berarti dia belum paham agama."

Persamaan dan Perbedaan Keduanya

Meski berbeda latar belakang, keduanya memiliki kesamaan dalam:
Mengutamakan kedalaman ilmu sebelum berdakwah.
Menolak radikalisme dan mengajarkan Islam yang ramah.
Menggunakan media modern untuk menyebarkan dakwah.

Perbedaannya terletak pada gaya:
Ustadz Adi Hidayat lebih sistematis dan akademis.
Gus Baha lebih spontan, menggunakan bahasa Jawa, dan banyak bercerita.

Pengaruh Mereka bagi Umat

Kedua ulama ini telah menjadi pencerah di tengah kebingungan umat. Di era hoaks dan pemahaman agama yang sempit, kehadiran Ustadz Adi Hidayat dan Gus Baha memberikan pencerahan dengan ilmu yang otentik, disampaikan secara menarik, dan relevan dengan zaman.

Akhirnya umat Islam Indonesia beruntung memiliki dua ulama seperti mereka—satu dengan pendekatan ilmiah-modern, satunya lagi dengan kearifan tradisional. Keduanya saling melengkapi, membimbing masyarakat menuju pemahaman Islam yang benar: tidak ekstrem, tidak juga terlalu longgar, tetapi di jalan tengah yang penuh hikmah.

"Dakwah itu bukan tentang siapa yang paling benar, tapi tentang bagaimana menyampaikan kebenaran dengan cara yang paling bisa diterima." — Gus Baha

"Ilmu itu cahaya, dan cahaya tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat." — Ustadz Adi Hidayat

Semoga Allah menjaga kedua ulama ini dan memberikan keberkahan pada ilmu mereka.(*/saf)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 18 Mei 2025
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan