LANGIT7.ID-, Jakarta - - Selalu ada
kisah inspiratif dalam setiap perjalanan seseorang, termasuk Muhamad Yani, pemuda asal Cibaliung, Ujungkulon,
Pandeglang, Banten.
Anak penjual
nasi goreng di Alun-Alun Sukajadi, Pandeglang ini diterima sebagai mahasiswa di salah satu kampus terbaik dunia,
Harvard University.
Yani diterima di
Harvard Graduate School of Education untuk program Human Development and Education, sebagaimana diumumkan oleh pihak universitas pada 7 Maret 2025.
Baca juga: Cerita Dani Jaya Putra, Alumnus Unila yang Lolos Beasiswa S-2 ke AustraliaMelalui akun Instagram @scholarsofficial, Yani mengungkapkan perjalanannya dari anak Ujungkulon hingga sukses masuk ke Harvard University.
Berangkat dari keluarga yang
putus sekolah, di mana ibunya hanya lulusan SD dan sang ayah tidak pernah mengecap pendidikan, Yani mampu menjadi satu-satunya dalam keluarga yang meneruskan pendidikan hingga jenjang S2.
"Saya lahir dari keluarga yang putus sekolah, Ibu hanya lulus SD, Bapak tak pernah mengecap bangku sekolah, dan Kakak terpaksa berhenti kuliah di semester 4 demi memastikan saya bisa bertahan kuliah di Udayana dengan beasiswa KIP-K," kata Yani, dikutip Langit7.id pada Rabu (16/4/2025).
Perjalanan Yani tak seindah cerita-cerita di televisi. Ia pernah merasakan kesulitan dalam akses pendidikan dan beasiswa di desa asalnya.
Baca juga: Luar Biasa! Siswa MAN 2 Kota Malang Raih Beasiswa Kuliah di Tiga NegaraKehidupan keluarganya pun tak jauh berbeda. Berasal dari keluarga kurang mampu, Yani pernah merasakan diusir dari kontrakan karena menunggak. Akibatnya, Yani dan keluarga sempat menggelandang selama 10 hari.
"Saat kelas 2 SLTA, saya pernah hampir putus sekolah karena merasa terlalu membebani orang tua dan ingin bekerja saja menjadi tutor dan memulung rongsokan untuk uang jajan," ungkap Yani.
Namun takdir berkata lain, SMAN 5 Pandeglang memberi Yani
beasiswa penuh hingga lulus. Bahkan, para guru dan teman-temannya bermurah hati ikut membantu saat ia kuliah di Universitas Udayana, Bali.
Ketertarikan Yani pada Harvard muncul setelah ia sering mengikuti kisah inspiratif para penerima beasiswa di media sosial.
Di samping itu, ia juga rajin mengikuti seminar dan mencari informasi melalui website resmi universitas.
Yani lolos ke Harvard University melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Baca juga: UM Surabaya Buka Kesempatan Beasiswa KIP-K hingga 15 Maret, Catat Syarat MendapatkannyaDi Harvard, Yani ingin belajar tentang interaksi sosial dan pengembangan psikologi pada anak. Tujuannya agar anak=anak mampu mewujudkan mimpi-mimpinya melalui pengembangan potensi dan jati diri dengan berbagai kondisi berat yang bisa jadi dialami oleh mereka.
(est)