LANGIT7.ID-Pada zaman dahulu ada seorang lelaki
wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu, pada saat orang sedang melakukan ibadat haji.
Wukuf di
Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya karena apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.
Rasulullah bersabda, "
Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah).”
Rupanya lelaki yang disebut dalam buku "
28 Kisah Teladan" ini masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah muallaf.
Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu: "Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahwa aku bersumpah tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah."
Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ. Dia meletakkan ketujuh batu tersebut di bawah kepalanya. Tidak lama kemudian dia bermimpi seolah-olah telah datang
kiamat.
Baca juga: Kisah dalam Hadis: Tatkala Penghuni Neraka yang Pindah ke Surga Dalam mimpi itu juga dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan, ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka dan hendak memasuki salah satu daripada pintu-pintunya.
Tiba-tiba seketika batu kecil yang dikumpulnya tadi datang dekat pintu neraka tersebut. Malaikat azab juga telah berada di situ. Semua malaikat itu menolaknya masuk ke pintu neraka tersebut.
Kemudian dia pun pergi ke pintu lain. Para malaikat berusaha memasukkannya ke dalam neraka tapi tidak bisa. Tujuh batu itu mengikut ke mana saja dia pergi. Akhirnya habislah semua pintu neraka didatanginya.
Para malaikat yang bertindak akan menyiksa penghuni neraka berusaha sekuat tenaga memasukkan lelaki itu ke dalam kobaran api namun selalu gagal. Neraka itu tidak mau menerima lelaki ini karena ada batu yang mengikutinya.
Ketujuh batu itu seolah-olah membentengi lelaki itu agar tidak memasuki neraka.
Baca juga: Pengampunan dan Halal Bihalal: Al-Ghufran, Maghfirah Ilahi dari Siksa Neraka Kemudian dia naik ke Arasy di langit yang ketujuh. Di situlah Allah berfirman: "Wahai hambaku, aku telah menyaksikan batu-batu yang engkau kumpulkan di padang Arafah. Aku tidak akan menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana aku akan menyia-nyiakan hakmu sedangkan aku telah menyaksikan bunyi syahadat yang engkau ucapkan itu. Sekarang masuklah engkau ke dalam surga."
Begitu dia menghampiri pintu surga, tiba-tiba pintu kenikmatan abadi itu pun terbuka lebar. Rupanya kunci surga itu adalah kalimat syahadat yang diucapkannya dahulu.
(mif)