LANGIT7.ID–Jakarta; Menteri Kebudayaan Republik Indonesia menerima kunjungan kehormatan dari Prof. Khaled El-Anany, kandidat resmi dari Republik Arab Mesir untuk posisi Direktur Jenderal UNESCO periode 2025–2029, di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Prof. El-Anany yang juga merupakan Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir periode 2019-2022 hadir bersama Duta Besar Mesir untuk Indonesia, H.E. Yasser Hassan Farag Elshemy, serta Penasihat Kedutaan Besar Mesir di Jakarta, Osama Hamdy. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian tur Asia Prof. El-Anany untuk mendengarkan langsung prioritas dan harapan negara-negara kawasan terhadap arah kepemimpinan UNESCO ke depan.
Dalam pertemuan tersebut, Prof. El-Anany menyampaikan komitmennya untuk memperkuat peran UNESCO sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan melalui kebudayaan, pendidikan, dan ilmu pengetahuan. Ia juga menekankan pentingnya pelindungan warisan budaya, penguatan kapasitas otoritas nasional, serta pemberdayaan seniman dan komunitas lokal, termasuk pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) secara etis untuk pelestarian budaya.
Menteri Kebudayaan RI menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan dukungan Indonesia terhadap pencalonan Prof. El-Anany. “Indonesia dan Mesir memiliki hubungan yang sangat dekat, bahkan Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Kami percaya Prof. El-Anany adalah kandidat yang kompeten dan memiliki visi kuat untuk memajukan kebudayaan dunia,” ujar Menbud Fadli Zon, Rabu (7/5/2024).
Lebih lanjut, Indonesia juga menyampaikan harapannya agar di bawah kepemimpinan baru UNESCO nanti, negara
mega-diverse seperti Indonesia dapat lebih didukung dalam proses nominasi situs warisan budaya dan takbenda. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia tengah aktif untuk berpartisipasi dalam pencalonan anggota Komite Antar Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda di UNESCO.
“Kami berharap, jika Prof. El-Anany terpilih, kekayaan budaya Indonesia yang membentang dari Aceh hingga Papua, dengan keragaman etnis, bahasa, dan ekspresi budayanya, dapat semakin diperkuat kapasitasnya untuk masuk dalam berbagai nominasi UNESCO,” ucapnya.
Pertemuan ini menjadi momentum untuk mempererat kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Mesir serta memperkuat posisi kawasan Global South dalam struktur kepemimpinan organisasi kebudayaan dunia.
(lam)