LANGIT7.ID-Roma; Petenis cantik Inggris, Emma Raducanu menunjukkan peningkatan kepercayaan dirinya di lapangan tanah liat dengan kemenangan meyakinkan melawan Jil Teichmann asal Swiss di babak kedua Italian Open.
Petenis peringkat kedua Inggris ini, yang baru mengetahui akan menghadapi Teichmann beberapa jam sebelum pertandingan, menang dengan skor telak 6-2 6-2.
Setelah meraih kemenangan pertamanya di lapangan tanah liat luar ruangan dalam hampir tiga tahun di Madrid Open, kini ia berhasil memenangkan pertandingan beruntun di Roma.
Ini kali pertama Raducanu mencapai 32 besar di turnamen ibu kota Italia ini - meski tantangan lebih berat dari Teichmann yang berada di peringkat 94 dunia menantinya.
"Saya masih belum merasa benar-benar nyaman [di lapangan tanah liat]," kata pemain Inggris berusia 22 tahun itu kepada Sky Sports.
"Tapi mungkin justru membantu karena saya harus benar-benar fokus pada setiap poin, mengatur posisi kaki dengan tepat, dan berusaha tidak terjatuh."
"Lambat laun saya mulai bisa beradaptasi."
Awalnya Raducanu dijadwalkan melawan Ekaterina Alexandrova yang berada di peringkat 20 dunia, tapi petenis Rusia itu mengundurkan diri karena cedera pada Jumat pagi.
Sebagai gantinya, Raducanu baru mengetahui saat pemanasan bahwa ia akan menghadapi Teichmann, petenis kidal yang kalah di babak kualifikasi.
Teichmann (27) pernah mencapai peringkat 21 dunia dan cukup mahir di lapangan tanah liat yang lebih alami baginya dibanding Raducanu.
"Dia petenis kidal dan itu tantangan yang sangat berbeda. Terakhir kali saya melawan petenis kidal bulan Februari lalu," ujar Raducanu.
"Saya butuh beberapa game awal untuk menyesuaikan diri dengan arah putaran bolanya, tapi saya bangga bisa mengatasi situasi itu."
Di babak ketiga, Raducanu akan berhadapan dengan Veronika Kudermetova asal Rusia yang berada di peringkat 50 dunia.
Juara US Open 2021 ini menyatakan bahwa musim lapangan tanah liat Eropa - yang puncaknya adalah French Open mendatang - dimanfaatkannya untuk menyempurnakan permainannya bersama pelatih Mark Petchey.
Tujuannya adalah bermain lebih agresif di lapangan yang lebih lambat ini dan menguasai permainan lebih baik.
Meski lapangan tanah liat biasanya mengandalkan ketahanan fisik dalam reli panjang, kecepatan dan kedalaman permainan Raducanu mencegah Teichmann menariknya ke pertukaran pukulan panjang.
Raducanu, yang kini kembali masuk 50 besar dunia, menunjukkan kemampuannya mendominasi dari garis baseline.
Dengan sering maju ke depan dan memukul bola lebih awal, petenis peringkat 49 dunia ini berhasil mengalahkan Teichmann dengan pukulan-pukulan keras.
Servis Raducanu yang sempat bermasalah di awal musim kini juga tampil meyakinkan.
Setelah memperpanjang ayunan untuk mendapatkan servis yang lebih lancar, Raducanu tidak kehilangan satu pun servisnya dan memenangkan 73% poin dari servis pertamanya.
Termasuk lima ace - salah satunya menjadi poin kemenangan di match point keempatnya.
"Setelah turnamen di Miami saya melakukan beberapa penyesuaian - sekarang gerakan servisnya benar-benar berbeda, lebih lancar, ayunannya lebih panjang, dan semoga lebih stabil di tekanan," jelasnya.
"Ini belum hasil akhir, masih banyak ruang untuk berkembang."
Raducanu menjadi satu-satunya petenis Inggris yang tersisa di nomor tunggal putri setelah Sonay Kartal kalah 6-4 6-2 dari unggulan ke-30 asal Ceko, Linda Noskova.
Petenis-petenis unggulan seperti Aryna Sabalenka, Coco Gauff, Emma Navarro, Elena Rybakina, Zheng Qinwen, dan Mirra Andreeva juga lolos ke babak berikutnya.(*/saf/bbc)
(lam)