Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 09 Juli 2025
home global news detail berita

Elon Musk Bentuk Partai Politik Baru, Buntut Perseteruannya dengan Donald Trump

lusi mahgriefie Ahad, 06 Juli 2025 - 19:57 WIB
Elon Musk Bentuk Partai Politik Baru, Buntut Perseteruannya dengan Donald Trump
Elon Musk umumkan membentuk partai politik baru, bernama Partai Amerika, buntut perseteruannya dengan Presiden AS Donald Trump. Foto: People
LANGIT7.ID-, - Elon Musk meluncurkan partai politik baru, beberapa minggu setelah berselisih keras dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Parpol itu diberi nama, Partai Amerika.

Miliarder itu mengumumkan di platform media sosial X, bahwa ia telah mendirikan Partai Amerika yang disebutnya sebagai tantangan terhadap sistem dua partai yaitu Republik dan Demokrat.

Namun, tidak jelas apakah partai tersebut telah terdaftar secara resmi di otoritas pemilu AS. Musk, yang lahir di luar AS dan karenanya tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden AS, tidak mengatakan siapa yang akan memimpin partai tersebut.

Baca juga: Tak Hanya Terkaya di Dunia, Elon Musk Jadi Manusia Pertama yang Punya Harta Rp6.800 Triliun

Diketahui Musk berseteru dengan Trump. Ini membuat Musk meninggalkan perannya dalam pemerintahan dan terlibat dalam pertengkaran publik yang sengit dengan mantan sekutunya itu.

Selama pertikaian itu, Musk mengunggah jajak pendapat di X yang menanyakan kepada pengguna apakah harus ada partai politik baru di AS.

Kemudian, mengacu pada jajak pendapat itu dalam unggahannya pada hari Sabtu, Musk menulis: "Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya!

"Jika menyangkut kebangkrutan negara kita dengan pemborosan & korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi. Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda," tulisnya. Melansir bbc.com, Minggu (6/7/2025).

Hingga Sabtu, Komisi Pemilihan Umum Federal belum menerbitkan dokumen yang menunjukkan bahwa partai tersebut telah terdaftar secara resmi.

Meskipun ada pemain-pemain terkenal di luar sistem dua partai tradisional dalam politik AS, sulit bagi mereka untuk mendapatkan popularitas nasional yang cukup kuat untuk menimbulkan ancaman nyata.

Sebelumnya, Musk menjadi pendukung utama Trump, ikut serta dalam rapat umum pemilihan tahun lalu, dan membawa putranya yang berusia empat tahun untuk bertemu Trump di Ruang Oval. Musk juga merupakan pendukung keuangan utama Trump, dengan menghabiskan USD250 juta (£187 juta) demi membantu Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS.

Setelah pemilihan, ia ditunjuk untuk memimpin apa yang disebut Departemen Efisiensi Pemerintah (Doge), yang bertugas mengidentifikasi pemotongan besar-besaran dalam anggaran federal.

Perseteruannya dengan Trump dimulai ketika ia meninggalkan pemerintahan pada bulan Mei dan secara terbuka, karena mengkritik rencana pajak dan pengeluaran Trump.

Undang-undang tersebut, yang oleh Trump disebut sebagai "RUU besar dan indah", disahkan oleh Kongres dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh presiden pada minggu ini. Undang-undang ini mencakup komitmen pengeluaran dan pemotongan pajak yang besar, dan diperkirakan akan menambah lebih dari USD3 triliun pada defisit AS selama dekade berikutnya.

Baca juga: Deportasi Massal Donald Trump Targetkan 3.000 Orang per Hari, Terbesar dalam Sejarah

Yang terpenting bagi Musk, pemilik raksasa kendaraan listrik Tesla, RUU Trump tidak berfokus pada transisi hijau atau subsidi untuk produk seperti Tesla.

"Elon mungkin mendapatkan subsidi lebih banyak daripada manusia mana pun dalam sejarah, sejauh ini," tulis Trump di situs media sosialnya, Truth Social, minggu ini. "Tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan pulang kampung ke Afrika Selatan."

Trump mengancam akan meminta Doge menyelidiki subsidi yang menguntungkan perusahaan Musk, dengan menyinggung juga bisnis miliarder lainnya.

Musk juga memiliki SpaceX, yang meluncurkan roket untuk pemerintah AS, dan Starlink, yang menyediakan layanan satelit untuk pasukan pertahanan AS dan Eropa.

(lsi)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 09 Juli 2025
Imsak
04:34
Shubuh
04:44
Dhuhur
12:01
Ashar
15:23
Maghrib
17:55
Isya
19:08
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan