Langit7, Jakarta -  Pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi pelaku UKM agar dapat memperluas pangsa pasarnya hingga skala global.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, sebagai pilar ekonomi, UKM memiliki peran penting dalam mendorong perokonomian nasional. Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya melakukan berbagai langkah strategis guna memperluas jangkauan pasar bagi para UKM.
“UKM adalah pilar dari perekonomian Indonesia. Selain sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pembukaan Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai, sesi dialog ini juga merupakan wadah berbagi pengalaman dan masukan para UKM dan pemerintah,sehingga kita dapat mencari solusi agar dapat meningkatkan kinerja ekspor nasional, khususnya di wilayah Timur Tengah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/10).
Baca juga: Expo 2020 Dubai Jadi Ajang Unjuk Potensi Indonesia di Mata DuniaLutfi menyebutkan, permintaan ekspor akan produk Indonesia kian meningkat akibat adanya perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Hal itu menyebabkan Indonesia kebanjiran permintaan produk dalam negeri untuk ekspor.
“Saat ini Indonesia kebanjiran permintaan produk untuk diekspor ke luar negeri. Jadi ini peluang luar biasa untuk mendorong ekspor nasional,” katanya. 
Saat ini, tarif pengiriman barang ekspor melalui jalur laut mengalami peningkatan 5-10 kali lipat dari sebelumnya. Senilai USD10.000-USD 20.000 per kontainer. 
“Terkait tarif pengiriman ekspor jalur laut yang meningkat, kami memberikan usulan kepada para pelaku UKM, khususnya  UKM yang mengekspor produk berukuran kecil atau ringan untuk beralih dari pengiriman jalur laut ke jalur udara. Hal ini mengingat adanya penurunan angka penumpang pesawat yang mengharuskan perusahaan penerbangan untuk tetap terbang dengan membawa muatan kargo,” jelasnya. 
Sementara itu, Ketua Kamad Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menambahkan, pihaknya akan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mencarikan solusi dari tantangan dan hambatan yang dialami para pelaku usaha. 
Untuk itu, Kadin juga terus berupaya mendorong ekspor nasional dengan memprioritaskan ekspor ke negara yang memiliki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Indonesia.
Beberapa di antaranya, yakni UEA, Australia, Swiss, Hongkong, Uni Eropa, Turki, dan Korea Selatan. CEPA merupakan perjanjian kerja sama antar negara yang dapat dioptimalkan guna meningkatkan perdagangan internasional.
“Kadin berupaya membuat ekosistem yang dapat menghubungkan UKM dengan para calon buyers. Hal itu dilakukan guna mempermudah ekspor ke negara  tujuan," katanya.
Baca juga: Ini Persiapan Indonesia Sambut Expo 2020 DubaiRencananya, lanjut Arsjad, proyek ini akan dilakukan di Australia, Swiss, serta memanfaatkan perhelatan Expo 2020 Dubai untuk mengembangkan proyek di UEA. Partisipasi Indonesia di Expo 2020 Dubai menjadi upaya  pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional, khususnya dalam kondisi pascapandemi Covid-19.  
Di mana Paviliun Indonesia akan mengenalkan lebih dari 300 UKM Indonesia siap ekspor ke pasar Timur Tengah dan dunia selama enam bulan, sejak 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022.
(zul)