LANGIT7.ID-, - Aktivis
Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perempuan dan wakil Indonesia dalam pelayaran akbar kemanusiaan,
Global Sumud Flotilla (GSF), menuju Gaza.
"Indonesia,
alhamdulillah insyaallah bismillah kita akan berlayar menuju Gaza," ujar Wanda dalam unggahan Instagram Story, pada Rabu (17/9/2025).
Nama Wanda masuk dalam daftar manifest penumpang di menit-menit terakhir. Kapal yang dinaiki
Wanda dan relawan dari negara-negara lain adalah kapal terakhir yang berlayar dari
Tunisia.
Baca juga: Tertahan di Kairo, Wanda Hamidah Kabarkan Sehat WalfiatWanda mengungkapkan beratnya perjuangan untuk mendapatkan tempat di kapal. Selama proses menunggu banyak delegasi yang kembali ke negara asalnya, termasuk rekan-rekannya dari Indonesia.
Namun Wanda memutuskan untuk tetap berada di Tunisia, selama hampir dua pekan, dan menunggu sampai kapal terakhir berangkat.
Begitu tahu bahwa namanya ada dalam daftar, Wanda tak kuasa menahan tangisnya.
Sebelumnya
Wanda Hamidah tergabung di Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), lembaga perwakilan Indonesia di
Global Sumud Flotilla, bersama 32 relawan lain dari Tanah Air.
Rekan Wanda di IGPC, Chiki Fawzi mengunggah video yang memperlihatkan momen saat dirinya melepas Wanda dan rombongan relawan.
Lewat unggahannya, Chiki mengatakan bahwa Wanda adalah perempuan satu-satunya di Kapal Kaiser yang menuju Gaza. Ia mendoakan agar Wanda diberi keselamatan dalam perjalanannya.
Baca juga: Wanda Hamidah Sindir Kunjungan Aktivis NU ke Israel, Unggah tentang Ulama Su'"Bismillah, Allah jaga kak @wandahamidahbsa ????????????????
is sailing to Gaza! Tumpah air mataku kaak!!! Aku saksikan dari dekat perjuanganmu tiap hari kaak!! Menjadi satu-satunya perempuan di kapal. Kita ikut jaga dan dampingi yuk!!," tulis Chiki.
Sebagai informasi,
Global Sumud Flotilla adalah aksi kemanusiaan internasional yang terdiri dari puluhan kapal dari berbagai negara yang membawa pesan dan tekad untuk mengakhiri blokade bagi jutaan warga Gaza.
Para aktivis yang tergabung dalam misi kemanusiaan ini berasal dari beragam latar belakang budaya, agama, dan politik. Mereka bersatu dalam keyakinan bahwa blokade Gaza melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal.
Baca juga: Rumah Dikosongkan Paksa, Wanda Hamidah Seret Nama Anies(est)