LANGIT7.ID-, -
Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan untuk melarang Indonesia menjadi tuan rumah
ajang olahraga internasional. Keputusan ini merupakan buntut dari penolakan pemerintah Indonesia mengeluarkan visa bagi atlet Israel.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menolak keras atlet Israel berpartisipasi dalam ajang World Artistic Gymnastics Championship di Jakarta.
Penolakan tersebut diambil sebagai respons Indonesia atas
serangan militer Israel ke Gaza.
Baca juga: Erick Thohir Tegaskan Sikap Konstitusional Indonesia Hadapi Keputusan IOCKeputusan itu mendulang reaksi keras dari Federasi Senam Israel (IGF) yang menyebut sikap Indonesia sebagai "preseden berbahaya". IGF juga mengkritik Federasi Senam Internasional (FIG) yang dinilai gagal menjamin partisipasi atlet mereka.
Menanggapi hal tersebut,
IOC menyatakan telah mengakhiri segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional Indonesia terkait kemungkinan penyelenggaraan Olimpiade, Youth Olympic Games, atau konferensi olahraga di masa mendatang.
IOC menegaskan bahwa larangan tersebut akan berlaku hingga Indonesia dapat menjamin semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, untuk mengikuti
kompetisi.
Selain itu, IOC juga merekomendasikan kepada seluruh federasi internasional untuk tidak menggelar acara atau pertemuan
olahraga internasional apa pun di Indonesia.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Namun, IGF mengatakan sebelumnya telah mendapat jaminan bahwa delegasi Israel akan diizinkan berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut.
Baca juga: Olimpiade 2036 Terancam Gagal, IOC Bekukan Komunikasi dengan Indonesia Imbas Penolakan Atlet IsraelImbas penolakan Indonesia, sejumlah atlet Israel, termasuk juara bertahan dunia, Artem Dolgopyat, gagal bertanding di kejuataan tersebut.
Dolgopyat merupakan peraih medali emas lantai di Olimpiade Tokyo 2020 dan perak di Paris 2024. Ia juga juara dua kali Eropa.
IGF sempat mengajukan permohonan kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk tindakan menjamin keikutsertaan Israel atau memindahkan kejuaraan tersebut, tetapi permohonannya ditolak.
IOC meminta Komite Olimpiade Indonesia dan FIG untuk datang ke kantor pusat IOC di Lausanne, Swiss guna membahas situasi yang terjadi.
Dewan eksekutif IOC mengingatkan tentang pentingnya akses bebas dan tanpa batas ke negara masing-masing agar semua peserta dapat menghadiri kompetisi internasional tanpa diskriminasi. (Sumber: BBC).
(est)