LANGIT7.ID-,  -  
Simu Liu mengecam penggunaan 
kecerdasan buatan, yang semakin gencar, sebagai pengganti aktor manusia, khususnya pemeran figuran. 
Ia menyebut gagasan tersebut sangat keliru dan berbahaya bagi 
ekosistem kreatif perfilman. 
Aktor yang berperan sebagai Shang-Chi di 
Marvel Cinematic Universe itu baru-baru ini mengkritik Kevin O'Leary dari Shark Tank.
Baca juga: Google Beri Hibah Untuk Dukung Penelitian Kecerdasan Buatan di Arab SaudiDalam pernyataannya, O'Leary mengatakan penggunaan figuran 
artificial inteligence dapat membantu menurunkan biaya produksi film, dengan mengutip proyeknya sendiri, Marty Supreme dari A24. 
Lewat akun X miliknya, Liu langsung membalas pernyataan tersebut. 
"Tentu, salahkan para figuran yang berpenghasilan 15–22 dolar per jam yang berjuang mencari nafkah, bukan orang-orang yang berpenghasilan jutaan dolar." tulis Liu. 
Dikutip dari Cinema Express, Liu terang-terangan mengaku bahwa pendapat O'Leary sangat menyinggungnya. 
"Pendapat itu tidak hanya tuli nada dan tidak relevan, tetapi juga salah secara faktual," katanya. 
"Anggapan bahwa film mahal karena aktor latar mendapatkan upah minimum — itu sama sekali tidak benar." tambah Liu dalam wawancara dengan Deadline saat mempromosikan film animasi Netflix mendatang, In Your Dreams.
Baca juga: Santri Segera Merapat! Kemenag Bikin Pelatihan Content Creator dan Artificial IntelligenceRasa frustrasi Liu juga bermula dari pengalamannya di industri film. Diketahui, sebelum membintangi film superhero Asia pertama Marvel, ia bekerja sebagai figuran di Pacific Rim tak lama setelah dipecat dari pekerjaan akuntansinya. 
Pengalaman itu, katanya, sangat penting bagi pemahamannya tentang dunia akting.
“Ide mengganti aktor dengan AI—sangat bertolak belakang dengan perkembangan saya sebagai aktor,” jelas Liu. 
“Berada di lokasi syuting sebagai pemain figuran merupakan pengalaman belajar yang sangat berharga. Kita mengamati, mempelajari ritme produksi, dan memahami cara kerja penceritaan secara visual. Menghilangkannya berarti merampas kesempatan yang sama dari orang lain.” imbuhnya. 
Di luar koneksi pribadinya, Liu mengajukan permohonan yang lebih luas untuk melestarikan esensi manusia dalam seni. 
“Film adalah media yang sangat artistik. Dari semua cara AI dapat digunakan, menggantikan seni seharusnya tidak menjadi salah satunya. Seni adalah seni karena bersifat manusiawi. Bahkan cara figuran bergerak atau bereaksi di latar belakang berkontribusi pada keaslian sebuah cerita. Kita masih bisa tahu ketika sesuatu tidak manusiawi—hanya saja rasanya tidak tepat.” jelas Liu. 
Setelah merilis Last Breath, Simu Liu sedang mengerjakan Avengers: Doomsday, di mana ia akan kembali berperan sebagai Shang-Chi.
Baca juga: Bolehkah Belajar Islam Lewat Artificial Intelligence?(est)