Albania Tunjuk Menteri AI Pertama di Dunia Guna Cegah Korupsi

LANGIT7.ID-, Jakarta - - Perdana Menteri Albania Edi Rama telah menunjuk seorang "menteri" yang dibantu artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, untuk menangani korupsi di kabinet barunya.

Diella, yang berarti matahari dalam bahasa Albania adalah "Menteri" itu. Ia ditunjuk pada Kamis (11/9). Pemimpin Albania memperkenalkannya sebagai "anggota kabinet yang tidak hadir secara fisik", yang akan memastikan bahwa "tender publik akan 100 persen bebas korupsi".

Pemberian tender telah lama menjadi sumber korupsi di negara Balkan berpenduduk 2,8 juta jiwa ini. Menyusul cita-cita negara ini utuk bergabung dengan Uni Eropa, maka korupsi merupakan faktor kunci dalam upaya Albania untuk masuk dengan blok tersebut.

Partai Sosialis pimpinan Rama, yang baru-baru ini memenangkan masa jabatan keempat, menyatakan dapat memberikan keanggotaan Uni Eropa bagi Albania dalam lima tahun, dengan negosiasi yang akan selesai pada tahun 2027. Dikutip dari aljazeera.com, Senin (15/9/2025).

Para anggota parlemen akan segera memberikan suara untuk kabinet baru Rama, tetapi belum jelas apakah ia akan meminta pemungutan suara untuk jabatan virtual Diella.

Para pakar hukum mengatakan pekerjaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menetapkan status resmi Diella, yang digambarkan di layar sebagai seorang perempuan dengan kostum tradisional Albania.

Gazmend Bardhi, ketua fraksi parlemen dari Partai Demokrat, mengatakan ia menganggap status menteri Diella inkonstitusional.

Baca juga: Albania Blokir TikTok Mulai Awal 2025, Buntut Kasus Pembunuhan Remaja

"Kekonyolan Perdana Menteri tidak dapat diubah menjadi tindakan hukum negara Albania," tulis Bardhi di Facebook.

Perdana menteri tidak memberikan detail tentang pengawasan manusia yang mungkin ada untuk Diella, atau membahas risiko bahwa seseorang dapat memanipulasi bot kecerdasan buatan tersebut.

Diluncurkan awal tahun ini sebagai asisten virtual pada platform layanan publik e-Albania, Diella membantu pengguna menavigasi situs dan mendapatkan akses ke sekitar satu juta dokumen digital.

Sejauh ini, ia telah membantu menerbitkan 36.600 dokumen digital dan menyediakan hampir 1.000 layanan melalui platform tersebut, menurut angka resmi.

Sementara itu, tampaknya tidak semua orang yakin kehadiran Diella akan menuntaskan tindakan korupsi di Albania. Seorang pengguna Facebook berkata, "Bahkan Diella akan dikorupsi di Albania."

Lalu yang lain berkata, "Pencurian akan terus berlanjut dan Diella akan disalahkan." (*/lsi/aljazeera)