Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah, Terobosan Pendidikan Berbasis Sains dan Lingkungan

LANGIT7.ID–Jakarta; Di tengah upaya Muhammadiyah memperluas jaringan pendidikan berbasis kemajuan zaman, hadir sebuah program baru yang menggabungkan konsep pesantren dengan pendekatan ekologi dan sains: Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah. Program ini diluncurkan secara resmi dalam acara Konsolidasi Nasional dan Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) pada Senin (17/11).

Pesantren ini berlokasi di Kota Bogor, berdiri di atas lahan seluas kurang lebih tiga hektar yang telah diwakafkan oleh Ustaz Fauzi. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk nyata partisipasi wakif dalam pengembangan pendidikan pesantren berbasis sains dan lingkungan dalam konteks Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan bahwa program Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah diharapkan menjadi model pendidikan alternatif untuk menjawab tantangan masa depan sekaligus memperkuat basis nilai Islam berkemajuan.

Menurut Haedar, program ini juga bisa diperkaya melalui pembelajaran dari pesantren-pesantren Muhammadiyah lain yang telah lebih dulu menjadi role model di bidang serupa, seperti Trensains Muhammadiyah di Sragen dan SMA PK Kotabarat, Solo.

Selain membangun infrastruktur pendidikan, PP Muhammadiyah juga tengah menambah kualitas tenaga pendidik pesantren melalui program pendidikan ustaz dan ustazah yang sudah berjalan di beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar, Purwokerto, Sidoarjo, dan Universitas Muhammadiyah Bandung.

Tentang program ini, Haedar menekankan bahwa pengelolaannya harus dilakukan dengan serius, sekaligus menjawab kritik terhadap lembaga pesantren secara umum. “Program ini harus dijalankan dengan serius dan seksama, di tengah banyak kritik terhadap dunia pesantren,” katanya, dilansir dari situs Muhammadiyah, Senin (17/11/2025).

Bagi Haedar, ramainya kritik terhadap dunia pesantren merupakan peringatan agar lembaga pendidikan Muhammadiyah mampu menunjukkan kualitas terbaik. Penguatan performa ustaz juga menjadi fokus utama Muhammadiyah untuk menjaga marwah lembaga sekaligus menegaskan identitasnya.

“Jadi sederhana ok, tapi jangan kemudian kelihatan kita ini pinggiran. Jangan performance dan mentalitas pinggiran – jadi pekerjaan itu hanya menyalahkan itu dan ini,” pesannya.

Ia menegaskan bahwa Pesantren Eco-Saintek Muhammadiyah bukan sekadar proyek simbolis, melainkan cikal bakal program strategis Muhammadiyah dalam menghadapi masa depan. “Jadi ini akan menjadi program masa depan Muhammadiyah,” tutup Haedar.