Langit7, Semarang - Grup band Slank, menggagas program yang didedikasikan untuk para penggemar mereka. Para Slanker, sebutan fans dari grup musik yang sudah berkiprah 38 tahun di blantika musik Indonesia itu, akan mendapatkan pendampingan khusus bagi pelaku UMKM.
“Saya kan melihar, potensi teman-teman Slanker luar biasa. Ada segelintir, yang aktif di UKM. Teman-teman slankers sayang, kita band yang diidolakan oleh mereka, tidak ada timbal balik,” kata Ivan Kurniawan Arifin, bassist Slank, usai menemui Gubernur jateng Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh Gajahmungkur Semarang, pada Kamis (4/11) malam.
Baca juga: Wapres Minta Peran Aktif Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Dikatakan dia, saat ini adalah momentum yang tepat ketika Slank berumur 38 tahun. Setidaknya perlu ada ada program, yang didedikasikan slanker slanker yang sudah terjun ke usaha. Pihaknya akan memfasilitasi, dari teman-teman dan relasi yang dikenal, akan coba disambungkan dengan mitra Slank.
“Kalau cuma saya
profiling mereka, dipromokan, itu oke. Sampai kita bantu fasilitasi pembiayaan dan penampingan, itu kan luar biasa banget. Pak Ganjar punya keresahan yang sama dengan hal itu. Sudah sempat sounding, kita ada ada program
Slankerpreneur. Saya sampaikan, ketemu. Setrum nyambung. Saya lagi ikhtirin, supaya benar-benar kejadian,” ujarnya lagi.
Baca juga: Garuda Indonesia-Pemrov Sulut Kerjasama Angkut 1000 Ton Tuna dan Produk Pertanian ke JepangIvanka menyampaikan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah sudah melakukan hal itu. Ia berpikir, program itu perlu dicoba oleh bandnya untuk slanker yang punya UMKM di Jawa Tengah.
“Kita hidup buat apa sih, kalau tidak kasih manfaat. Kita ingin punya manfaat untuk teman-teman slanker,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik, ide dari Slank. Ia berharap Slank bisa merealisasikan hal itu. Dia siap untuk bekerjasama dengan grup band yang bermarkas di Jakarta itu untuk membantu pengembangan UMKM.
“Slankers ini kan banyak, jadi pasti program ini menarik. Tinggal di
assesment dulu, siapa yang sudah punya atau belum punya usaha, apa problemnya baru kita masuk. Apakah soal produk, marketing dan modal dan lainnya,” ucapnya
(zul)