LANGIT7.ID, Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan, dunia pendidikan Indonesia sangat kompleks dengan segala masalah dan tantangan.
Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote begitu beragam kondisi pendidikan dan situasi anak didik Indonesia. Kondisi pendidikan itu tidak dapat digeneralisasi oleh standar lembaga pendidikan Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
"Masih banyak lembaga pendidikan di pelosok-pelosok terjauh mengalami kesulitan hanya untuk bertahan hidup, dari sarana prasarana, guru, dan dana yang serba terbatas sampai kondisi anak didik dengan latar belakang sosiologis yang kompleks," kata Haedar, dikutip laman Muhammadiyah, Jumat (26/11/2021).
Dunia pendidikan Indonesia di ranah global pun masih harus menghadapi tantangan, karena kondisi Daya Saing Bangsa dan Human Development Index (HDI) Indonesia masih di bawah negara-negara ASEAN.
Pemerintah melalui Kemendikbudristek diuji dan dinanti langkah-langkah terobosan yang tersistem, kontinyu, serta berorientasi pada pemecahan masalah dan pengembangan dunia pendidikan Indonesia. Pemerintah harus tertuju pada masalah dalam memajukan pendidikan agar kian berkualitas secara merata.
Haedar menilai hal tersebut merupakan agenda tidak ringan. Apalagi ditambah urusan-urusan lain yang dibebankan pada dunia pendidikan seperti radikalisme, intoleransi, dan kekerasan. Masalah itu mesti dipecahkan secara seksama.
Terlebih jika menyangkut agenda membangun basis nilai, yakni membangun pendidikan yang unggul dan maju. Nilai itu berlandaskan Pancasila, nilai-nilai agama, dan kebudayaan luhur Indonesia.
"Sudahkah terpecahkan masalah-masalah utama dunia pendidikan Indonesia yang kompleks itu? Harapannya tentu selalu terbuka untuk optimis, dengan syarat semua pihak benar-benar serius, fokus, paham, bersinergi, serta memiliki komitmen dan
political-will yang tinggi," ucap Haedar.
(jqf)