Langit7, Jakarta - Perkembangan teknologi digital yang semakin cepat, turut mempengaruhi segala aktivitas masyarakat, khususnya dalam perekonomian.
Saat ini, terjadi perubahan perilaku masyarakat ke arah
Less Contact Economy. Hal itu diperkirakan akan terus berlanjut dan berpotensi memiliki kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Selain itu, komposisi masyarakat yang didominasi oleh anak-anak muda, para digital-
natives juga mendukung adaptasi terhadap perubahan teknologi. Kondisi ini menandai adanya pergeseran lanskap perekonomian global menuju tatanan ekonomi yang baru, di mana peranan ekonomi digital akan semakin dominan.
Baca juga: Perhatikan Nasib Pengusaha Mikro dan UtramikroSebagai generasi muda, hal ini juga menjadi peluang bagi para Kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) untuk turut andil dalam mempercepat transformasi digital. Sehingga dapat berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi.
“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan IPNU dengan seluruh tatanan masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan masyarakat yang berdaya saing," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Latihan Kepimpinan Nasional (Laknas) IPNU: Kepemimpinan dan Upaya Membangun Perekonomian Negara di Era Digital dan Society 5.0, dikutif dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Rabu (8/12) lalu.
Studi dari
Google Temasek dan
Bain and Company (2021) menunjukkan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, sekitar 350 juta orang penduduk di ASEAN telah memanfaatkan layanan ekonomi digital. Di mana 60 juta di antaranya merupakan pelanggan baru sejak merebaknya pandemi Covid-19.
Baca juga: Shopee Creative & Innovation Hub, Wadah Lahirkan Pengusaha MudaPotensi ekonomi digital Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antaranya total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia dengan usia produktif mencapai 191,08 juta atau 70,7 persen.
Dari sisi digital
user, jumlah
mobile connection di negara saat ini mencapai 345,3 juta atau 125,6 persen dari total populasi. Dengan rata-rata waktu yang dihabiskan orang untuk berselancar di internet selama 8 Jam 52 Menit dan sepanjang tahun 2020, trafik internet mengalami peningkatan 15-20 persen.
Bonus demografi Indonesia pada 2030 mendatang, akan membuat Indonesia memiliki mayoritas penduduk generasi Z dan Milenial yang berusia 8-39 tahun. Hal ini menandakan para Kader IPNU juga akan terlibat didalamnya.
"Generasi ini juga harus berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, dan inovatif, agar dapat berdaya saing memasuki era society 5.0. Keahlian SDM dalam memanfaatkan teknologi menjadi modal penting untuk menghadapi era society 5.0," kata Airlangga.
Baca juga: Muhammadiyah: Korban Kekerasan Seksual Boleh Dapat Bantuan ZakatUntuk itu, pemerintah juga telah melakukan berbagai inisiatif dalam mendorong pemanfaatan ekonomi digital untuk kepentingan masyarakat.
Di antaranya seperti pembentukan
Roadmap E-Commerce Indonesia 2017-2019,
White Paper on Digital for Future Economy, Indonesia
Digital Roadmap 2021-2024,
Making Indonesia 4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025/BSPI 2025 dan
Action Plan Inovasi Keuangan Digital 2020-2024.
“Saya harap melalui kegiatan ini, akan terlahir generasi muda berjiwa pemimpin yang berkarakter dan berdaya saing tinggi. Sehingga mampu menjadi
game changer yang mampu merespon segala tantangan dan persoalan, khususnya dalam upaya membangun perekonomian nasional di era digital saat ini,” imbuhnya
(zul)