LANGIT7.ID, Malang - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyalurkan daging qurban ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapa) di Malang Raya. Sebanyak dua ekor sapi dan 15 kambing sudah siap didistribusikan.
Ketua panitia pelaksana, Kukuh Dwi Kurniawan, mengatakan, satu ekor sapi diantar ke Lapas kelas IA Lowokwaru dan satu lainnya didistrubiskan ke Lapas Perempuan kelas II A Sukun, Malang.
“Sementara 15 ekor kambing akan diberikan ke beberapa wilayah dan pihak yang membutuhkan,” tutur Kukuh, dikutip laman Muhammadiyah, Selasa (20/7/2021).
Kukuh menjelaskan, UMM membagikan daging kurban dengan beberapa kriteria yang telah disepakati. Terutama warga sekitar kampus yang terdampak pandemi dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Tahun ini spesial karena beberapa tahun terakhir, UMM mendistribusikan ke daerah terpencil. Ini karena pandemi corona belum berakhir. "Ini menjadi tahun kedua bagi kami untuk melaksanakan qurban dengan model seperti ini. Mungkin jumlah hewan pada tahun ini tidak sebanyak tahun lalu karena sebagian dana disalurkan melalui paket sembako bagi para warga dan mahasiswa yang sedang isolasi mandiri,” ucap Kukuh.
Kukuh berharap pendistribusian itu bisa membantu dan meringankan beban masyarakat. Terutama warga yang tedampak langsung akibat PPKM seperti pedagang kaki lima (PKL) serta pekerja harian.
“Menebar kebaikan di hari raya Idul Adha tidak hanya terbatas pada pembagian hewan qurban. Banyak hal yang bisa kita lakukan, seperti menggalang dana, membagikan bahan pokok, pun dengan menyalurkan bantuan-bantuan lainnya,” ucap Kukuh.
Kepala Lapas Perempuan IIA Malang, Tri Anna Aryati, mengapresiasi UMM yang telah menjadikan Lapas sebagai target pembagian kurban. “Dulu rencananya ada acara khusus di hari Idul Adha dengan Rektor UMM, Pak Fauzan. Sayangnya, tingkat pandemi covid terus meningkat sehingga pemerintah menerapkan PPKM yang membatasi kegiatan sehingga tidak bisa dilaksanakan,” ungkap dia.
Tri Anna berharap UMM dan Lapas bisa terus bersinergi sehingga mampu memberikan kegiatan menarik kepada warga binaan di Lapas. Sebut saja pelatihan menulis bagi warga binaan lapas, bedah buku, vocal group, pembuatan video klip hingga buka bersama pada Ramadan lalu. “Tentu kami ingin agar kegiatan-kegiatan serupa bisa terus berlanjut agar para warga binaan bisa dengan baik menyalurkan bakat dan minatnya,” ucap dia menerangkan.
(jak)