LANGIT7.ID, Jakarta - Muktamar IV Wahdah Islamiyah menghasilkan beberapa keputusan di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, sosial, dakwah, keluarga. Pada bidang ekonomi, Wahdah Islamiyah meluncurkan toko digital WI Niaga untuk mempermudah umat Islam bermuamalah.
“WI Niaga ini merupakan marketplace pertama yang dimiliki ormas,” kata Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin saat konferensi pers secara virtual, Kamis (23/12/2021).
Selain itu, diluncurkan pula program ‘Satu Rumah Satu Pengusaha’. Program ini, jelas Ustaz Zaitun, langsung diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Kemudian, Muktamar IV Wahdah Islamiyah menghasilkan rekomendasi eksternal di bidang politik. Pertama tentang presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
Baca Juga: UYM: Muktamar Wahdah Islamiyah Akan Lahirkan Gagasan Besar"Rekomendasinya meminta pemerintah dan DPR mengoreksi PT 20 persen dikembalikan menjadi 0 persen agar memberikan peluang calon-calon pemimpin untuk ikut berkontribusi," ujar Ustaz Zaitun.
Hal tersebut, kata Ustaz Zaitun, juga demi terciptanya iklim perpolitikan yang lebih baik. Menurutnya, PT 20 persen tidak sejalan dengan prinsip demokrasi, dan para pakar menyatakan ini tidak perlu dipertahankan karena sudah tidak rasional.
"Mudah-mudahan dengan rekomendasi itu bisa direspon demi kemaslahatan bangsa," harap Ustaz Zaitun yang kembali terpilih pada forum Muktamar IV sebagai Ketua Umum Wahdah Islamiyah periode 2021-2026.
Rekomendasi kedua meminta pemerintah menyelesaikan masalah karantina. Ustaz Zaitun mengatakan banyak kasus pendatang dari luar negeri belum teratasi masalah karantinann.
"Ini harus diselesaikan sesuai protokol kesehatan, dan tidak boleh ada ketidakadilan seperti kasus pejabat yang boleh karantina di rumah. Sementara TKI yang baru pulang harus melakukan karantina dengan biaya mahal," ungkap dia.
Rekomendasi ketiga tentang dukungan untuk Palestina dan Al Aqsha yang merdeka serta mendukung dan mendorong pemerintah Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar agar berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: 5 Tema Khutbah Jumat Terkait Toleransi Beragama, Nomor 3 Sering KendurKemudian rekomendasi keempat mendorong dan meminta pemerintah untuk mengoreksi Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) secara mendasar karena bertentangan dengan Agama, Pancasila dan budaya di Indonesia.
Muktamar IV Wahdah Islamiyah digelar pada 19-22 Desember 2021. Grand Opening Muktamar dihadiri oleh 130 ribu peserta secara virtual. Muktamar dibuka oleh Wakil Presiden Maruf Amin dan hadir pula sejumlah pejabat seperti Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan lain sebagainya.
Ketua Pengarah Muktamar IV Wahdah Islamiyah, Ustaz Syaibani Mujiono, mengaku bersyukur perhelatan lima tahunan organisasinya pada 19-22 Desember 2021 berlangsung dengan lancar. Ssemua berjalan sesuai dengan rencana panitia, meski acara diselenggarakan secara full virtual.
Baca Juga: Catat! Berikut Ilmu Agama yang Wajib Dipelajari Setiap Muslim Sejak DiniSekjen Wahdah Islamiyah ini mengungkapkan, untuk persidangan Muktamar IV diikuti oleh 2376 peserta secara full selama tiga hari. Dari jumlah keseluruhan peserta, kata dia, hanya 50 orang yang tidak hadir karena uzur syar’i.
“Sidang berlangsung khidmat. Disela-sela itu kami selingi dengan nasyid, pantun, puisi dan games yang dirancang secara virtual,” kata dia.
(zhd)